Mohon tunggu...
Chintasya Farndathania Thalib
Chintasya Farndathania Thalib Mohon Tunggu... -

Sharing info aja :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Kost Angker

24 Februari 2015   17:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:36 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam tanggal 23 Februari 2015 adalah malam yang tidak akan pernah terlupakan . Malam dimana untuk pertama kalinya hidup bersentuhan secara langsung dan secara real merasakan keberedaan makhluk ciptaan-Nya yang bisa dibilang usil (astghfirullah)

Saya bersama 3 teman saya sebut saya namanya (Ani , Ina , Ima) nama samaran . kita ber empat sedang mengerjakan tugas PKL di sebuah kota, dan akhirnya kami ber empat nge kost bersama . Dikarenakan kota ini bisa dibilang panas dan gerah , kami mencari kost-kost an yang ber AC dan akhirnya kami menemukannya. Saya, Ani ,Ina awalnya nyaman tinggal disitu kami tidak berpikiran macam-macam. Nah setelah 1 minggu'an kurang lebih kami ber tiga nge kost lalu datanglah si Ima ke kost'an kami tapi Ima tidak satu kamar dengan kita , kamarnya di bawah . Kebetulan rumah kost'an ini ada 4 kamar 1 kamar kost sudah terpakai oleh mbak kost yang lama tinggal disana.

Keadaan menjadi berubah tidak nyaman ketika si Ima datang ke kost'an kami , dia termasuk anak yang bisa melihat dan merasakan makhluk lain (saya bilang dia memiliki kelebihan). Beberapa hari dia di kost'an itu si Ima selalu di ganggu oleh makhluk halus itu seperti dipanggil namanya , mendengarkan perempuan nangis, mendengarkan suara anak-anak). Sering dia bercerita dan tidak nyaman di kost tapi saya, Ani , Ina merasa kalau itu hanya halusinasi si Ima.

Sampai pada akhirnya saya dan Ani merasakan sendiri seperti mendengarkan suara perempuan menyanyi padahal jelas-jelas tidak ada orang di depan kamar kost kita. dan si Ina mendengarkan suara anak kecil merengek-rengek di saat mati lampu . Dan akhirnya kita membuat kesimpulan untuk mencari kost yang baru.

Dan malam tanggal 23 feb saya dan 3 teman saya langsung mencari kost"an baru. Ketika saya mencari saya juga bercerita tentang alasan mengapa saya pindah kost, dan disitulah terungkap semua nya . Bahwa rumah kost yang saya tinggali ini dulu pernah ada anak kecil jatuh dan meninggal dunia , dan di daerah tersebut terkenal angker karena dekat juga dengan Sekolah SMA yang sering terjadi kesurupan. Laakhaulawalaquwata..... Seketika kaki saya lemas dan langsung menangis. Lalu saya menelpon teman saya bernama Iin yang notabene dia tinggal di Kota tersebut dan saya menceritakan semuanya , bisa di bilang si Iin ini adalah anak indigo , begitu juga bapak nya . Dan setelah saya cerita Iin berserta keluarga nya segera menemui saya dan 3 teman saya menganjurkan untuk segera pindah dan pergi dari kos'an tersebut.

Dan malam itu jam 21.00 langsung kamin semua beres" dan keluar dari kos"an itu mencari kos"an baru yang bisa dibilang ramai, terang dan insya allah nyaman. Ketika beres-beres si Iin juga membantu kami di kamar dan tiba-tiba dia sempat berbicara sendiri menghadap ke pintu "ngapain kamu nangis" dengan nada ketus. Dan ternyata dia melihat sesosok perempuan menangis di luar kamar. Besegeralah kami semua pindah dan ijin dengan pak & bu Kost , Kami pindah ke kost"an baru taruh" barang lalu tidur rame-rame di rumah Iin . Disitu bapak nya bercerita kalau sama bu kost nya makhluk yang mengganggu ini di rawat , karena mungkin makhluk ini adalah sanak saudara / anak kecil yang jatuh pada saat itu , dan terlihat di bawah tangga memang ada kendi dan sajen-sajen .

Lakhaulawalaquwwata illah billaaahh .... Ya Allah segala nya memang atas segala izin Mu Ya Robb, tapi hamba mohon lindungi selalu hamba Mu ini dari segala hal yang menakutkan ini , Sesungguhnya hambaMu tak kuasa Ya Robb merasakan semuanya . Robbana Atina fiddunya khasanah wafil akhiroti khasanahwaqina adza bannaar .. Amien Ya robbal Alamien

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun