Masa-masa anak kuliah semester akhir memang kesannya gak seer awalsantai mahasiswa semest , maksudnya kayak gak setiap hari datang ke kampus , duduk di bangku kuliah dan memperhatikan dosen lagi nerangin melainkan harus keluar masuk perpustakaan, ngetik , buka tutup internet (browsing) demi tugas akhir atau skripsi . Dan ini lah penentu atau istilahnya gong nya saat kuliah.
Disamping itu banyak diantara kita untuk segera mendapatkan pekerjaan , akhirnya yang harus dilakukan adalah kirim cv + lamaran ke perusahaan-perusahaan yang ada lowongan kerja dan sesuai dengan jurusan kita, mengikuti jofair dalam kota dan luar kota , terkadang juga mengirim cv+lamaran kerja lewat dunia maya (internet) . Dan itu lah yang sekarang saya lakukan sebagai mahasiswa tingkat akhir. Keinginan untuk segera bekerja amatlah sangat menggebu-nggebu.
Tetapi dalam setiap usaha selalu ada saja persoalan , masalah yang harus dihadapi . Seperti cerita yang akan saya ceritakan dalam artikel ini , semoga bermanfaat bagi pembaca .
Pada suatu hari saya membuka laptop dan internet untuk browsing tentang lowongan pekerjaan di beberapa tempat yang mungkin dapat memiliki penghasilan yang bisa dibilang (banyak) , dan sambil berharap juga bisa diterima di tempat itu . Saya mengirim cv + lamaran tidak hanya di satu tempat melainkan saya mengirim email ke beberapa perusahaan yang memang pada saat itu ada di internet dan memang ada lowongan kerja.
Lalu dimana masalahnya ? keesokan harinya ada beberapa sms yang masuk ke handphone saya yang mengatas namakan perusahaan yang saya kirim email kemaren , dan meminta saya untuk mengecek kotak masuk pada email saya , seketika itu rasa syukur alhamdulillah karena mendapat sms itu (berhubung saya bisa dikatakan orang awam yang bisa langsung percaya). Lalu saya buka email ternyata surat panggilan kerja dan ada perusahaan lain juga yang memanggil saya untuk interview . Awalnya rasa syukur itu bertumpah ruah tetapi tiba-tiba saya meragu karena tempat test nya di luar pulau. Lalu yang saya lakukan adalah saya berbagi cerita ke keluarga , orang yang saya percaya dan orang yang saya rasa paham dalam hal surat menyurat recruitment ini . Dan seketika saya menghubungi papa saya yang beliau saya anggap bisa membantu saya, saya kirimkan surat panggilan ke email papa saya . Dan ternyata surat panggilan tersebut bisa dikatakan palsu atau penipuan . Astaghfirullaaahh ... untungnya saya tidak terburu-buru berangkat untuk mengikuti tes atau wawancara tersebut . Akhirnya dengan hal-hal seperti ini saya bisa mengambil pelajaran supaya lebih berhati-hati dan tidak terlalu buru buru . dan bagi pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab saya harapkan untuk tidak melakukan hal yang kurang sopan serta merugikan orang lain.Semoga bermanfaat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H