8. Gangguan Tidur
Suhu yang tinggi, terutama di malam hari, mengganggu kualitas tidur. Tidur yang terganggu dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik, meningkatkan risiko stres, kecemasan, dan penurunan daya tahan tubuh.
Bom Waktu untuk Kesehatan Lingkungan Surabaya
Panas ekstrem yang melanda Surabaya tidak hanya menjadi ancaman bagi kesehatan manusia, tetapi juga menjadi bom waktu bagi kondisi lingkungan yang semakin terancam. Beberapa dampak negatif dari cuaca panas yang ekstrem terhadap lingkungan di Surabaya antara lain:
1. Kekeringan
Suhu yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan tingkat penguapan, yang mengurangi cadangan air permukaan. Hal ini mengakibatkan kekeringan.
2. Krisis Sumber Daya Air
Pemakaian air yang berlebihan oleh masyarakat, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri, semakin memperburuk masalah kelangkaan air.
3. Peningkatan Polusi Udara
Penggunaan kendaraan bermotor yang semakin meningkat di tengah suhu panas menghasilkan lebih banyak emisi gas karbon dioksida (CO2) dan polutan lainnya. Ini memperburuk kualitas udara, yang tidak hanya membahayakan kesehatan manusia, tetapi juga mempercepat pemanasan global dan perubahan iklim.
4. Kerusakan Ekosistem
Perubahan iklim yang dipicu oleh cuaca ekstrem, ditambah dengan perusakan habitat alami dan polusi, menjadi faktor utama yang menyebabkan stres pada ekosistem. Dampaknya adalah berkurangnya keanekaragaman hayati dan ancaman kepunahan spesies, karena banyak organisme yang kesulitan beradaptasi dengan kondisi yang semakin tidak ramah terhadap kehidupan.
Dampak-dampak ini menunjukkan bahwa panas ekstrem di Surabaya tidak hanya mengancam kesehatan manusia, tetapi juga mengancam keseimbangan alam. Tanpa penanganan yang tepat, lingkungan di Surabaya akan semakin terdegradasi, menambah beban bagi generasi mendatang.
Solusi yang Tepat untuk Mengatasi Bom Waktu Bagi Kesehatan Warga dan Lingkungan di Surabaya
1. Mengurangi Paparan Panas
Gunakan topi, kacamata hitam, dan tabir surya atau sunscreen saat keluar rumah untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung. Kemudian kurangi aktivitas luar ruangan saat suhu mencapai puncaknya, terutama antara pukul 10.00-16.00.
2. Cukupi hidrasi
Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi, dan konsumsi makanan yang sehat dan mengandung air seperti buah-buahan segar.