Mohon tunggu...
Chintammy Pamela Artanti
Chintammy Pamela Artanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Saya Mahasiswa Aktif di FKM Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Surabaya Mengeluh Panas: Bom Waktu untuk Warga Surabaya

22 November 2024   13:53 Diperbarui: 22 November 2024   14:04 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Cuaca Panas (Sumber:GETTY IMAGES)

Suhu di Jawa Timur melonjak drastis hingga 38 derajat Celcius. Beberapa hari terakhir, Jawa Timur seperti sedang diuji oleh alam, dengan suhu yang melonjak drastis hingga membuat banyak orang bertanya: Ada apa dengan cuaca kita?. Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa memang punya iklim tropis yang identik dengan cuaca panas. Posisi matahari yang hampir selalu tegak lurus membuat suhu udara di wilayah kita cenderung tinggi, berkisar antara 20-30 derajat Celcius. Namun, di beberapa daerah, termasuk Surabaya, suhu bisa melonjak jauh lebih tinggi. Dengan suhu 38 derajat Celcius rasanya seperti 42 derajat Celcius karena cuaca panasnya. Akibatnya, banyak orang lebih memilih untuk berdiam diri di ruangan ber-AC, menggunakan kendaraan bermotor seperti mobil saat bepergian, dan menggunakan air berlebihan yang malah memperburuk pemanasan global.


Menurut Ahli Yang Membuat Surabaya Panas
Menurut Taufiq Hermawan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, cuaca panas di Surabaya akhir-akhir ini disebabkan oleh fenomena pergerakan semu matahari dan fase pancaroba yang melanda sebagian wilayah Jawa Timur. Selama masa transisi ini, cuaca menjadi tidak stabil. Awan memang bisa terbentuk, tetapi penguapan air di beberapa daerah cenderung terhambat. Akibatnya, panas yang terakumulasi sulit berkurang, membuat suhu udara terasa lebih gerah dan lembap dari biasanya. Kondisi ini paling terasa di wilayah pesisir dan dataran rendah seperti kota Surabaya.


Bom Waktu untuk Kesehatan Warga Surabaya

Panas ekstrem di Surabaya bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi juga bom waktu yang mengancam kesehatan warga. Kenaikan suhu yang drastis memberikan dampak serius bagi tubuh manusia, terutama bagi mereka yang terpapar langsung sinar matahari dalam waktu lama. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, dampaknya bisa sangat berbahaya. Beberapa masalah kesehatan yang sering muncul akibat cuaca panas yang ekstrem antara lain:

1. Dehidrasi

Paparan sinar matahari yang terik menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih banyak, yang bisa mengganggu fungsi organ dan sistem tubuh secara keseluruhan.

2. Iritasi Kulit

Panas berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar atau iritasi, yang mengarah pada kondisi seperti ruam, kemerahan, atau bahkan luka bakar ringan.

3. Heat Exhaustion

Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti pusing, mual, sakit kepala, dan kelemahan umum akibat paparan panas yang berlebihan. Jika tidak diatasi, dapat berkembang menjadi heatstroke.

4. Heat stroke

Heatstroke adalah kondisi serius yang mengancam jiwa, di mana suhu tubuh meningkat drastis dan sistem pengaturan suhu tubuh gagal berfungsi. Ini bisa menyebabkan kerusakan organ dan bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

5. Sakit Kepala Sebelah (Migrain)

Paparan sinar matahari yang kuat dan polusi udara yang buruk dapat memicu migrain, yang membuat kita kesulitan untuk berkonsentrasi dan beraktivitas.

6. Demam Tinggi

Paparan sinar matahari dalam waktu lama bisa menyebabkan suhu tubuh meningkat pesat, mengarah pada demam yang berbahaya. Tanpa penanganan yang tepat, demam tinggi dapat merusak organ vital, termasuk otak.

7. Gangguan Pernapasan

Kualitas udara yang buruk, ditambah dengan cuaca panas, bisa memperburuk kondisi bagi penderita asma atau penyakit paru-paru lainnya, sehingga mempersulit pernapasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun