Usia  0-8  tahun  adalah rentang usia pada anak usia dini yang berada dalam fase perkembangan.  Perkembangan  anak  ditandai dengan adanya proses, sehingga memberikan perubahan  dari yang tidak bisa kemudian menjadi bisa. Dalam perkembangannya, anak usia dini masih membutuhkan tahap-tahap yang lebih lanjut lagi untuk menjadi proses yang lebih sempurna, dari proses evolusi manusia  yang selalu ketergantungan kemudian  dilatih untuk menjadi  manusia yang  mandiri.
Pada rentang anak usia dini, anak memiliki rasa keingin tauan yang cukup tinggi dalam mengetahui sesuatu. Begitupun ketika anak belajar tentang seni musih, dimulai dari anak yang ingin tau apasih nama alat musik ini? bagaimana cara memainkan alat ini? Dari sini anak sudah mulak belajar berfikir apakah alat musik ini cara bermainnya dengan cara dipukul atau di tekan saja, atau bahkan anak sudah mulai berfikir apakah ketika alat musik ini jika salah dalam cara memainkannya bisa tetap berbunyi dengan baik.
Proses pendidikan  bagi  anak  usia dini (4-6  tahun)  secara  formal dapat ditempuh di taman kanak-kanak atau raudhathul athfal. Lembaga ini merupakan lembaga pendidikan yang ditujukan  untuk  melaksanakan  suatu  proses  pembelajaran, disini anak belajar dan dibimbing untuk dapat mengembangkan  potensi-potensinya  sejak  dini, sehingga  anak  dapat  berkembang  sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangannya.
Melalui  suatu  proses  pembelajaran  sejak  anak berusia  dini, diharapkan  anak  siap  untuk  memasuki  jenjang  pendidikan  lebih  lanjut dan  yang  lebih  utama  agar  anak  memperoleh  rangsangan-rangsangan untuk mengembangkan aspek-aspek dalam dirinya sendiri, baik fisik-motorik, intelektual, sosial, dan emosi. Membantu  proses  pengembangan  berbagai  aspek  perkembangan  anak  perlu diawali  dengan  pemahaman  tentang  perkembangan  anak,  karena  perkembangan  anak berbeda  dengan  perkembangan  anak  remaja  atau  orang  dewasa. Â
Dimana anak  memiliki karakteristiknya tersendiri, untuk  itu untuk mendidik  anak  usia dini perlu dibekali pemahaman tentang dunia anak dan bagaimana proses perkembangan anak.  Dengan  pemahaman  ini  diharapkan  para  pendidik  anak  usia  dini  memiliki pemahaman  yang lebih, baik  dalam menentukan proses pembelajaran ataupun  perlakuan pada anak yang dibinanya.
Masing-masing anak memiliki kecerdasan yang berbeda dengan mengembangkan intelektual anak melalui musik. Banyak hal yang dapat anak asah dari pengembangan seni musik, misalnya ketika anak menunjukkan beberapa kemampuannya dalam memainkan alat musik atau menebak alat musik dan juga dalam mengahapal ritme atau kunci setiap alat musiknya yang berbeda-beda agar suatu alat musik atau seni musik dapat dipraktekkan dengan baik. Rata-rata anak memiliki eksperimen mengenai kontroling musik yang begitu besar karena pengaruh kecerdasan anak terhadap musik.
Aspek intelektual musik adalah aspek yang berkaitan kemampuan dengan berpikir dan pemahaman atau kognisi dalam kegiatan musik. Contohnya ketika anak belajar lagu baru atau ketika anak mencoba bermain musik. Fokus mereka terpacu pada bagaimana anak usia dini bisa menirukan orang dewasa yang ahli dalam memainkan musik atau ketika anak usia dini berusaha bagaimana caranya agar alat musik tersebut dapat berbunyi dengan baik atau selaras.
Pengembangan aspek intelektual, biasanya terjadi pada saat anak memainkan musik, karena anak sangat menyukai tantangan, misalkan anak menginginkan agar dia bisa memainkan drumb atau piano atau alat musik yang lain. Meskipun anak pada awalnya tidak memiliki kemampuan dasar, dengan bakat anak usia dini yang hanya mampu memukul-mukul saja atau menekan-nekan saja, tetapi dengan memiliki keinginan yang kuat, suka pada cerita yang menarik, imajinatif, dramatis, dan fantastis mulai dapat dilatih berpikir asosiasi dan logis. Anak mulai mengenal bilangan, hitungan, bentuk geometri serta membaca simbol, melalui kegiatan musik berupa ritme, bentuk dan syair lagu. Dalam hal ini dibuktikan bahwa dalam kegiatan musik, anak dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
Karakteristik atau ciri khusus musik anak pada pembahasan ini ditinjau dari suara anak dan permainan musik dan yang berkaitan erat dengan kegiatan musik.
Karakter suara anak usia dini dalam kegiatan bernyanyi  bisa ditinjau dari warna suara anak, batas jangkauan nada yang dapat dicapai oleh anak TK, interval yang dapat dijangkau, koordinasi dalam bernyanyi, bernafas berada pada taraf penyesuaian dan melakukan gerak anggota tubuh lainnya.
Karakter musik yang sesuai untuk dimainkan maupun dinyanyikan oleh anak memiliki batasan: misalnya mudah diingat, menarik minat anak, nyaman dimainkan dan dinyanyikan ditinjau dari segi ritme, interval, birama, perulangan, gerak, jumlah nada dan unsur, Â yang tentunya mengandung sifat permainan dan komunikatif.
Kecerdasan Intelektual sejatinya merupakan sebuah frase kata dari penggabungan kata kecerdasan dan intelektual. Kata intelektual menunjuk kepada kaum yang terpelajar, cendekiawan. Kecerdasan berasal dari kata cerdas yang menurut KBBI berarti tajam pikiran, sempurna akal dan pikirannya (mudah mengerti dan memahami, dsb), sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dsb); sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat). Kata kecerdasan ini sendiri memiliki makna kesempurnaan perkembangan akal (kepandaian, dsb), dalam KBBI dituliskan, bahwa kata kecerdasan memiliki arti kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak, hati, jasmani, dan pengaktifkan manusia untuk berinteraksi secara fungsional dengan yang lain.
Dr. Frank Wood, seorang kepala bagian Neuro Psikologi di bowman Gry School Of Madicine berpendapat bahwa musik merupakan perdana bahasa otak. Jadi diperlukan menghadirkan kembali suasana ketentraman yang pernah dirasakan oleh otak dan pikiran anak-anak untuk memanfaatkannya kembali seperti pada awal masa kanak-kanak.
Musik dan gerak menjadi salah satu alat yang ideal bagi anak-anak usia dini untuk belajar dengan cara yang menyenangkan. Dengan kesenangan tersebut, anak akan lebih mudah untuk mendengarkan dan memfokuskan perhatian mereka serta melatih kemampuan imitasi anak akan pemahaman tentang bahasa dan konsep-konsep.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H