Seiring dengan perkembangan zaman yang begitu pesat terutama banyaknya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat semakin marak di kalangan masyarakat. Obat yang sering disalahgunakan pada masyarakat yaitu obat yang mengandung prekursor. Apa si prekusor itu? Prekursor merupakan bahan kimia yang secara luas digunakan oleh berbagai industri baik skala besar maupun usaha skala kecil untuk berbagai keperluan seperti industri farmasi, kosmetika, makanan, tekstil, maupun cat.
Menurut Peraturan Pemerintah RI No.44 tahun 2010, Asam antranilat termasuk dalam golongan obat prekusor. Asam antranilat adalah asam aromatik memiliki rasa manis dan merupakan golongan senyawa organik yang dikenal sebagai asam aminobenzoat. Asam benzoat yang mengandung gugus amina yang melekat pada gugus benzena. Molekul asam antranilat terdiri dari cincin benzena, tersubstitusi orto dengan asam karboksilat dan amina. Karena mengandung gugus fungsi asam dan basa, senyawa tersebut bersifat amfoter. Asam antranilat pernah dianggap sebagai vitamin dan disebut sebagai vitamin L1, tetapi sekarang diketahui tidak penting dalam nutrisi manusia.
Asam antranilat digunakan digunakan sebagai sebagai perantara dalam pembuatan pembuatan bahan celup, pigmen dan sakarin. Bentuk esternya digunakan dalam produk parfum, farmasi, dan penyerap UV serta inhibitor korosif untuk logam dan jamur di kecap.
Asam antranilat (Anthranilic Acid) dan turunannya memiliki peran di berbagai sektor. Aplikasi luas asam antranilat sebagai fenamat anti-inflamasi, analgesik, antipiretik turunan amida dan anilida dari analog asam anthranilic memainkan peran sentral dalam pengelolaan beberapa gangguan metabolisme.
Asam antranilat memiliki dampak negatif jika disalahgunakan. Dampak dari penyalahgunaan yaitu sebagai berikut :
- Meningkatkan risiko pendarahan gastrointestinal (GI), infark miokard dan stroke
- Meningkatkan risiko pendarahan dan penyakit kardiovaskular (CVD)
- Mengurangi efek antiplatelet aspirin dan memiliki efek trombogenik pada fungsi trombosit
- Meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan retensi cairan
- Penggunaan pada pasien berusia > 65 tahun lebih dari dua kali lipat risiko cedera ginjal akut dalam 30 hari kedepan
- Memicu bronkospasme dan 5-10% pasien dewasa dengan asma akan mengalami perburukan gejala akut setelah konsumsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H