Setangkup haru telah lama duduk di depan pintu
Bukan menanti hujan
Atau sekadar kerling angin menyusuri depak-depak rindu
Ia bahkan tak tahu
Bahwa dirinya benar telah menahan pilu
Pada beribu ragu dan keluh yang terus mengakar
Lalu pergi seperti bunga tumbuh tanpa tanda-tanda mekar
Kau ke mana?
Tanyaku pada penjaga-penjaga langit Tuhan
Yang beraroma wangi penuh berjuta pesan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!