Cerita lagu "Dalam Dekapan Natal" ini berawal dari kisah seorang wanita bernama Alina, seorang penyanyi berbakat yang menciptakan lagu ini untuk kekasihnya bernama Bima, di tengah perjuangan hidup mereka yang penuh tantangan dan air mata.
Awal yang Indah di Tengah Kesederhanaan
Alina dan Bima adalah dua jiwa muda yang dipertemukan oleh cinta dan impian. Alina adalah seorang penyanyi berbakat yang bercita-cita besar, sementara Bima, meskipun hidup sederhana sebagai seorang kurir, selalu menjadi penyemangat utama Alina.
Dalam perjalanan hidup mereka yang penuh tantangan, Bima adalah sosok yang tak pernah lelah mendukung Alina. Ia bahkan rela menyisihkan uang hasil kerjanya untuk membelikan gitar pertama bagi Alina, yang menjadi teman setia Alina dalam menciptakan lagu-lagu penuh makna.
Namun, cobaan besar datang ketika Bima divonis menderita penyakit jantung bawaan yang membutuhkan operasi besar. Keluarga Bima tidak mampu membiayai operasi tersebut, dan Bima sendiri mulai kehilangan harapan. Dalam kondisi lemah, ia memutuskan untuk menjauh dari Alina karena tidak ingin menjadi beban bagi wanita yang dicintainya. Bima merasa Alina pantas mendapatkan kekasih lain yang sanggup membahagiakannya nanti.
Dalam Dekapan Natal : Cinta yang Tak Kenal Menyerah
Alina hancur ketika Bima memutuskan hubungan mereka tanpa penjelasan. Namun, melalui teman dekatnya, Alina mengetahui keadaan Bima yang sebenarnya. Ia merasa terpukul sekaligus bertekad untuk tidak menyerah. Alina justru bertekad untuk berjuang demi Bima. Ia mulai menerima berbagai tawaran bernyanyi di mana saja mulai dari kafe kecil, acara komunitas, bahkan di jalanan untuk mengumpulkan uang bagi pengobatan Bima.
Di awal bulan Desember dalam rangka menyambut Natal, gereja tempat Bima biasa beribadah bersama keluarganya mengadakan konser amal untuk menggalang dana guna membantu biaya operasi Bima. Mengetahui hal itu Alina mengajukan diri untuk tampil dan berpartisipasi dalam acara tersebut sekaligus menyumbangkan semua tabungan hasil kerja kerasnya selama ini. Setelah sekian lama terpisah, ia memutuskan untuk menjadikan malam konser amal itu menjadi momen paling spesial dalam hidupnya.Â
Di tengah panggung sederhana yang diterangi lilin, Alina menyanyikan lagu "Dalam Dekapan Natal" untuk pertama kalinya. Dengan suara penuh emosi, ia mengungkapkan kerinduannya yang mendalam serta harapannya untuk bisa kembali bersama dengan cinta sejatinya di malam Natal.
Di antara jemaat yang mendengarkan, Bima duduk di kursi roda, dengan air mata mengalir di pipinya. Mendengar lagu tersebut dengan alunan suara Alina, ia merasa seperti mendapatkan kembali kekuatan yang hilang. Ketika lagu berakhir, Alina berjalan mendekati Bima dan berkata, "Aku tidak peduli seberapa berat perjuangan ini. Selama kita bersama, aku tahu Tuhan akan membuat segalanya mungkin."
Harapan yang Pupus
Dana yang terkumpul malam itu akhirnya cukup untuk membawa Bima menjalani operasi yang segera dijadwalkan mengingat kondisi Bima yang sudah sangat lemah. Dengan penuh doa dan dukungan, Alina mendampingi Bima hingga saat-saat terakhir sebelum operasi dimulai. Mereka saling menggenggam tangan, dan Bima berkata, "Kalau aku tidak bangun lagi, tetaplah bernyanyi, Alina. Lagu-lagumu akan selalu hidup."
Operasi berlangsung sangat lama bagi Alina dan keluarga Bima yang menunggu dengan penuh harap, tetapi harapan mereka pupus ketika dokter keluar dari ruangan operasi untuk menyampaikan kabar buruk: Bima tidak berhasil melewati operasi tersebut, ia telah pergi untuk selamanya. Dunia Alina seakan runtuh. Pria yang menjadi sumber inspirasinya, pendukung setianya, kini telah pergi.