Mohon tunggu...
Hilal Ardiansyah Putra
Hilal Ardiansyah Putra Mohon Tunggu... -

Pengiat Literasi Kutub Hijau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bencana, Antara Adzab dan Ujian

14 Januari 2015   13:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:10 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Satu peristiwa tapi memiliki dua penyebab yang berbeda, itulah musibah. Kadangkala, musibah itu datang sebagai bahan ujian dari Allah untuk hambahnya yang beriman. Dan di waktu yang lain, musibah adalah adzab bagi hambahnya yang ingkar dan berbuat kerusakan, baik perbuatan fasad terhadap agama maupun dunia.

Kita bisa melihat rentetan bencana yang terjadi di awal kepemimpinan presiden baru Indonesia ini. Nampaknya kita harus bercermin diri, mengapa musibah tersebut datang saling bergantian menerpa Negara yang subur dan indah ini. Apakah bencana-bencana itu adalah adzab karena kelalaian kita dalam mengarahkan diri kita menuju kebaikan, atau kelalaian kita dalam mendidik keluarga,ataujuga kelalaian kita karena kita telah salah menempatkan amanat kepemiminan kepada orang yang salah ?.

Ataukah bencana yang datang saling bergantian itu adalah ujian bagi kita ?. yang dengan bencana itu kita makin mendekatkan diri kita kepada Sang Maha Pencipta ?. nampaknya kita perlu bercermin dalam situasi seperti ini, cermin hati nurani. Cobalah untuk bertanyak kepada hati nurani, apakah bencana-bencana tersebut datang sebagai adzab atau ujian dari Sang Maha Kuasa.

Di penghujung tahun 2014, haedline surat kabar dan televise dihiasi gambar dan video mengerikan dampak tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Bnajarnegara Jawa tengah. Dari data yang penulis dapatkan dari detiknews, tidak kurang 93 orang tewas tertimbun lelongsoran yang terjadi dengan tiba-tiba tersebut. Dan tidak kurang dari 2.038 warga mengungsi dari berbagai kecamatan yang terkena imbas tanah longsor tersebut.

Sementara itu, 28 Desember 2014. Dunia pers kembali heboh dengan pemberitaan jatuhnya pesawat Air Asia yang terbabang dari Denpasar menuju Singapura. Dari data Kompas, Pesawat dengan nomor penerbangan QZ505 tersebut mengangkut 155 penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 anak-anak, dan seorang bayi. Dari berita yang beredar, pesawat tersebut jatuh di dekat pangkalan bun di salat karimata, yang menewaskan samua penumpang.

Sementara itu, Detiknews, tertanggal 31 Desember 2014 merilis rentetan bencana yang melanda negeri ini. Berdasarkan data yang didapat dari BNPB, tidak kurang 566 orang menjadi korban jiwa dari 1.525 kejadian alam yang terjadi selama 2014. Sementara itu, 2.66 Juta warga lainnya menderita dan mengungsi, dan 51 ribu rumah juga turut hancur. Dan juga bencana-bencana lainnya yang tidak terekspos media yang terjadi di berbagai pelosok negeri ini.

Dari semua bencana tersebut, sekali lagi, kita harus cepat berintropeksi diri. Apakah bencana tersebut adalah ujian untuk kita, ataukah bencana itu adalah adzab untuk kita ?. jika itu adalah adzab, semoga kita cepat-cepat kembali kepadaNya, memohon ampun dan berusaha memperbaiki diri. Jika bencana tersebut adalah ujian bagi kita, semoga ujian tersebut bisa meringankan siksa kita di akhirat kelak.

Bersambung…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun