Mohon tunggu...
Hilal Ardiansyah Putra
Hilal Ardiansyah Putra Mohon Tunggu... -

Pengiat Literasi Kutub Hijau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abu Sufyan: Musuh Allah yang Masuk Surga

19 Maret 2019   16:31 Diperbarui: 4 Juli 2021   19:41 5047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abu Sufyan: Musuh Allah yang Masuk Surga (picswe.com)

Baca juga : Keindahan Pantai Palibo, Surga Tersembunyi di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur

Melainkan, karena mereka adalah generasi yang Allah SWT telah menyiapakan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sehingga jika kita mencela mereka, celaan tersebut akan mengantarkan kita kepada derajat kekafiran yang mungkin saja mengekalkan kita dalam panasnya Api neraka untuk selama-lamanya.

Ini bukan berarti para sahabat adalah insan yang ma'sum, yang tidak luput dari kesalahan. Akan tetapi, para sahabat adalah manusia biasa, sama dengan yang lainnya yang bisa berbuat salah dan benar. Bedanya, para sahabat adalah orang yang paling dekat dengan kesempurnaan iman setelah para nabi.

Sekarang kita bersama seorang patriot dari sahabat Rasulallah SAW yang mulia. Saya sengaja memberikan penekanan dengan kalimat "Sahabat yang Mulia" di atas namanya di tulidsn ini. 

Hal ini ditujukan sebagai pengingat bagi sementara kalangan yang tidak sadar ketika berbicara tentangnya pasca keislamannya bahwa ia sedang berbicara tentang seorang sahabat Nabi SAW yang mulia. Seorang sahabat yang anaknya dinikahi oleh Baginda Muhammad SAW; Ummul Mu`minin Sayyidah Ummu Habibah binti Abi Sufyan RA.

Baca juga : Dengan Doa, Surga Berguncang

Barangkali alasan bagi beberapa penulis sejarah yang tidak memberikan haknya dengan baik kepada Abu Sufyan RA  adalah karena permusuhannya yang keras kepada Nabi SAW sebelum cahaya keimanan menghancurkan benteng-benteng kekufurannya. Tentu hal demikian tidaklah adil. Sebab keislaman seseorang cukuplah menjadi penghapus bagi dosa-dosa yang telah diperbuatnya semasa jahiliyah.

Abu Sufyan RA telah memerangi Islam lebih dari dua puluh tahun selama kekufuran masih menjadi kelabut dalam hatinya. Namun setelah semua permusuhan dan penentangannya ini, ia memutuskan berislam, menyerahkan wajahnya kepada Allah SWT. 

Keislaman seorang Abu Sufyan RA tentu sangat luar biasa. Sebab, bayangkan saja andai hari ini ada seorang presiden dari negeri kafir yang senantiasa memusuhi Islam kemudian mendapatkan hidayah? Begitu kiranya keislaman pemimpin kaum musyrikin yang tak henti-hentinya memerangi kaum muslimin ini; Abu Sufyan bin Harb RA .

Setelah hidayah bersemai di relung hatinya, Abu Sufyan RA  mempersembahkan jiwa raganya dengan sungguh-sungguh untuk kemuliaan Islam. Oleh karena besarnya jasa Abu Sufyan RA untuk Islam, saya ragu orang-orang yang mempermasalahkan sejarahnya mampu mempersembahkan seperti yang telah dipersembahkan Abu Sufyan RA untuk Islam.

Ya... Abu Sufyan RA telah mempersembahkan kedua matanya untuk Islam. Mata pertamanya ia persembahkan ketika beliau melindungi Rasulallah SAW dalam Perang Hunain. Dan mata keduanya ia persembahkan dalam Perang Yarmuk ketika Khalid bin Walid RA menugaskannya untuk memberi semangat pasukan mujahidin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun