Pribadi yang lalai, yang kosong mengingat Sang Maha Kasih; akan kami adakan -kata Allah- setan-setan yang menyesatkan. Maka setan itulah yang menjadi teman dan selalu menyertainya.
Setan adalah sifat keburukan. Ia ada pada manusia sebagaimana ada pada jin. Jin yang kesetanan adalah Iblis. Penghulu para setan dari Jin dan Manusia.
Jin datang untuk menganggu. Menakut-nakuti. Sehingga menjadikan pribadi kosong menjadi berisi. Tapi bukan isi ketauhidan. Melainkan isi; di sana ada kekuatan lain yang mendatangkan manfaat dan madharat selain Allah. Inilah kesyirikan. Lawan dari Tauhid. Jin setan tertawa tugasnya berhasil, dan Iblis bangga kepada anak buahnya serta gembira mendapat saudara menghuni Neraka.
Al-Khozin (w. 741 H), dalam tafsirnya, Lubbu at-Ta'wl fie Ma'an at-Tanzil menjelaskan: "Orang yang berpaling dari Allah swt. adalah orang yang tidak takut pada siksaNya dan tidak ingin mendapatkan pahala dariNya. Atau juga orang yang menjadikan Al-Qur'an di punggungnya, dibelakanginya Kalam Tuhan. Tidak dijadikan petuah tidak dijadikan petunjuk. Maka orang-orang yang demikian akan didatangi Setan. Setan akan menjadi temannya dan akan selalu menguasai pribadi kosongnya.
Ada sebuah kisah menarik dari seorang sahabat Nabi SAW. Kisah ini diceritakan oleh al-Hafidz ibn Katsir (w. 774 H) dalam Tafsir al-Qur'an al-Adzim, melalui jalan yang panjang dari Abdullah ibn Ubay ibn Ka'ab.
Ubay ibn Ka'ab, beliau mempunyai wadah penyimpanan yang berisi kurma. Ketika beliau memeriksanya, didapati kurmanya telah berkurang. Maka pada suatu malam ia berazam untuk menjaga wadah itu. Hendak menilik siapa gerangan yang mengambilnya.
Maka, di pekatnya hitam malam, ia melihat sesosok dabbah. Bentuknya seperti manusia. Kecil. Seperti anak kecil nampaknya. Atau agak dewasa sedikit. Kemudian makhluk yang ia jumpai hendak mengurangi kurmanya tersebut mengucapkan salam, "Assalamualaikum..."
"Wa'alaikumussalam.... Kau ini makhluk apa? Jin atau manusia?" Tanyanya.
"Aku adalah seorang jin..."
"Ulurkan tanganmu padaku....!"
Kemudian jin itu mengulurkan tangannya dan nampak jelaslah bagi Sahabat Ubay rupa bentuk jin yang "menyantroni" rumahnya; berbulu dan tangannya seperti telapak anjing.