Mohon tunggu...
Afdol Zikri
Afdol Zikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendapatan dan Pengeluaran Kabupaten Pasaman

19 Mei 2024   09:11 Diperbarui: 19 Mei 2024   09:41 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Government expenditure atau pengeluaran pemerintah merupakan aspek penting dalam menjalankan roda pemerintahan dan menjadi salah satu instrumen kebijakan fiskal. Pengeluaran pemerintah dilakukan untuk membiayai administrasi negara, meliputi gaji pegawai, pengadaan barang dan jasa, pembangunan infrastruktur, serta program-program lain yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan pengeluaran pemerintah harus dilakukan secara efektif, efisien, dan akuntabel sesuai dengan prinsip-prinsip good governance.

Secara umum, tujuan utama pengeluaran pemerintah adalah untuk menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, seperti menyediakan layanan publik, menjaga keamanan dan ketertiban, serta menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pengeluaran pemerintah juga berperan dalam mendistribusikan sumber daya secara adil, menjaga stabilitas harga, dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

Dalam konteks pendapatan negara, pengeluaran pemerintah harus diimbangi dengan sumber-sumber penerimaan yang memadai, seperti pajak, retribusi, pinjaman, atau sumber lainnya. Keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan sangat penting untuk menjaga keberlanjutan fiskal dan menghindari defisit anggaran yang berlebihan.
Berapa pendapatan dan pengeluaran daerah kab. Pasaman?

Pendapatan daerah tahun anggaran 2023 sebesar Rp 989.142.571,82 dan pembiayaan/pengeluaran daerah pemerintah kabupaten pasaman tahun anggaran 2023 sebesar 8.735.300.370 berdasarkan realisasi pendapatan dan pengeluaran pemerintah kabupaten pasaman tahun anggaran 2023 dalam data badan pusat statistic (BPS).
Apakah sudah melebihi target pendaptannya  Dan apa pendapatan yang paling banyak?

Pemerintah Kabupaten Pasaman telah menetapkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 108.388.607.000 dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 17 Tahun 2022 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2023. Namun, realisasi pendapatan hingga akhir tahun anggaran 2023 hanya mencapai Rp 989.142.571,82, jauh di bawah target yang ditetapkan. Terdapat selisih sebesar Rp 880.753.964,82 yang harus dipenuhi agar target PAD dapat tercapai.
Meskipun target PAD belum tercapai, Pemerintah Kabupaten Pasaman berhasil mengumpulkan pendapatan daerah dari berbagai sumber. Sumber pendapatan terbesar adalah Dana Perimbangan (Balance Funds) sebesar Rp 833.527.990,30, yang merupakan transfer dana dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Selanjutnya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau Regional Revenue menjadi sumber kedua terbesar dengan angka Rp 95.390.228,52. Sementara itu, Lain-lain PAD yang Sah (Other Regional Revenue) juga memberikan kontribusi sebesar Rp 68.487.651,58 terhadap total pendapatan daerah.

Meskipun belum mencapai target PAD yang ditetapkan, Pemerintah Kabupaten Pasaman terus berupaya meningkatkan pendapatan daerah dari berbagai sektor. Optimalisasi potensi daerah, peningkatan efisiensi pengelolaan keuangan, serta kerja sama dengan pihak swasta dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan target PAD dapat tercapai di tahun-tahun mendatang, sehingga pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik dapat terus ditingkatkan untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pasaman.
Apa pengeluaran daerah pasaman sudah mencapai target ? Apa yang menjadi pengeluaran terbanyak?

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023, Pemerintah Kabupaten Pasaman telah mengalokasikan anggaran pembiayaan sebesar Rp 8.000.000.000. Namun, realisasi pengeluaran pembiayaan ternyata melebihi target yang ditetapkan, yaitu mencapai Rp 8.735.300.370. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Pasaman telah melakukan pengeluaran yang lebih besar dari rencana awal untuk membiayai kebutuhan pembangunan dan pelayanan publik di daerah tersebut

Dari total pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 8.735.300.370, porsi terbesar dialokasikan untuk belanja operasi, yang mencapai angka Rp 892.355.458.127,00. Belanja operasi mencakup pengeluaran untuk gaji pegawai, biaya operasional kantor, dan pemeliharaan aset daerah. Besarnya alokasi untuk belanja operasi ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Pasaman memberikan prioritas pada pemenuhan kebutuhan dasar operasional dalam rangka menjamin keberlangsungan pelayanan publik kepada masyarakat.
Meskipun belanja operasi menjadi pos pengeluaran terbesar, Pemerintah Kabupaten Pasaman juga tidak mengabaikan aspek pembangunan daerah. Alokasi anggaran untuk belanja modal, yang mencakup pembangunan infrastruktur dan pengadaan aset tetap, juga mendapat porsi yang signifikan dalam APBD Tahun Anggaran 2023. Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Pasaman berupaya menjaga keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan operasional dan investasi pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Meskipun pengeluaran pembiayaan melebihi target, hal ini tidak serta merta menjadi indikator buruk bagi keuangan daerah. Selama pengeluaran tersebut dilakukan secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan prioritas pembangunan daerah, maka kelebihan pengeluaran dapat dimaknai sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Pasaman dalam meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat. Namun, tentunya diperlukan pengawasan dan evaluasi yang ketat untuk memastikan efektivitas dan efisiensi pengeluaran anggaran tersebut.
Kritik dan saran untuk pengembangan daerah :

Berdasarkan data yang tersedia, terdapat beberapa kritik yang perlu disampaikan terkait pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Pasaman. Pertama, pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih jauh dari yang ditetapkan, meskipun upaya peningkatan pendapatan dari berbagai sumber telah dilakukan. Kedua, pengeluaran daerah masih didominasi oleh belanja operasi, sehingga dapat mengurangi porsi untuk belanja modal atau investasi pembangunan yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Ketiga, kurangnya informasi mengenai prioritas pembangunan daerah dan efektivitas pengeluaran anggaran, sehingga diperlukan evaluasi yang lebih mendalam untuk memastikan anggaran digunakan secara efisien dan tepat sasaran.

Untuk mengembangkan Kabupaten Pasaman, beberapa saran dapat dipertimbangkan. Pertama, Pemerintah Daerah perlu melakukan analisis mendalam terkait potensi sumber-sumber PAD yang belum tergali secara optimal, seperti kerjasama dengan pihak swasta, pengembangan sektor pariwisata, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Kedua, perlu dilakukan kajian ulang terhadap struktur belanja daerah agar lebih banyak dialokasikan untuk belanja modal dan investasi pembangunan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun