Mohon tunggu...
Fitri Apriani
Fitri Apriani Mohon Tunggu... -

Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perlukah Mendongeng untuk Anak ?

4 Januari 2013   13:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:30 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang ini para orang tua terutama ibu jarang sekali memberikan dongeng kepada anaknya sebelum tidur. Padahal kegiatan mendongeng mempunyai banyak manfaat, yaitu dapat mendorong anak mencintai buku atau gemar membaca, mampu mendekatkan hubungan orang tua dan anak serta menanamkan nilai-nilai luhur.

Menurut Lawrence Kutner, Ph.D. psikiater dari Harvard, AS, dongeng penting bagi anak agar anak dapat memasuki perjalanan hidupnya tanpa resiko. Anak dapat mengatasi masalahnya dengan mengidentifikasi diri dengan tokoh cerita. Prof Janine Despinette, pakar dan kritikus buku dari Prancis, juga mengatakan bahwa sejak dini anak perlu belajar mendengarkan cerita yang dibacakan orang tua atau guru mereka, sehingga mereka mampu menghargai nilai-nilai yang ada di dalam cerita.

Dongeng yang dapat dibawakan oleh orang tua pun bermacam-macam : bisa lucu, sedih, gembira, dan mendebarkan. Bentuknya bisa berupa cerita rakyat, legenda, cerita dunia binatang, hingga kehidupan sehari-hari, seperti : Bawang Merah Bawang Putih, Kancil, Timun Mas, Cinderella, dll. Adapun alat-alat yang digunakan untuk mempermudah pendengar membayangkan sesuatu yang diceritakan oleh pembaca, yaitu boneka, saputangan, kain warna warni, dll.

Mendorong agar anak gemar terhadap dongeng adalah peran aktif orang tua sejak dini, yaitu sejak anak berusia 3 tahun. Pada usia tersebut anak mampu mengingat dengan kuat, sehingga anak dapat mengingat masa-masa tersebut sepanjang hayatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun