"Bangunlah," ujar Khotib, "kita pergi refresh."
Aku menengoknya sejenak, betulkah ia bisa memberiku refresh?
"Ayolah, bangun," ajaknya lagi seraya menarik lenganku.
"Kemana?"
"Dugem."
"Dugem?"
"Ya, kita mabuk gembira ria disana."
"Aku tak mau, Kawan. Sudah lama aku tobat dari mabuk-mabukan setan, maka jangan kau ajak lagi aku kesana."
Ia tersenyum.
"Tenanglah. Di diskotik sufi, tak ada minuman haram. Minuman surgawi tak ada yang memabukkan, tak ada yang menghinakan akal pikiran. Justru sebaliknya, semakin kita sering meminumnya, pikiran kita akan semakin sadar dan waras."
"Diskotik sufi? Di mana?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!