Selama pandemi covid 19, terjadi perubahan pola hidup dan pola makan seseorang. Anjuran pemerintah untuk dirumah saja menyebabkan minimnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh seseorang. Tau gak sih?? Akibat harus dirumah saja selama pandemi Covid-19 berlangsung, hal ini dapat memicu terjadi stres lhoo... Pada masa pandemi Covid-19, orang-orang yang terbiasa hidup normal dan beraktivitas fisik secara bebas diluar rumah berubah menjadi selalu berada dirumah. Mulai dari sekolah, bekerja, belanja sampai berinteraksi sosial dengan masyarakat lain pun menjadi terbatas. Akibatnya orang-orang rentan terkena stres seperti stres karena ruang gerak terbatas, masalah keuangan serta ketakutan akan terinfeksi Covid-19.
Dilansir dari Psychology Today, stres dapat menyebabkan gangguan pola makan. Saat stres seseorang cenderung lebih memilih jenis makanan atau minuman yang tinggi gula, karbohidrat dan juga lemak. Saat stres otak memompa hormon stres kortisol dan adrenalin yang diikuti oleh pelepasan gula alami ke dalam aliran darah. Tujuannya untuk memberikan suntikan energi agar tubuh waspada ketika menghadapi ancaman stres atau suatu masalah. Semakin banyak glukosa yang dilepas untuk meredakan stres, maka tubuh semakin sering merasa lapar. Jadi, saat stres kita jadi ingin makan lebih banyak asupan manis dan berlemak untuk menggantikan hormon kortisol yang sudah dilepaskan tubuh. Siklus tersebut akhirnya akan menyebabkan penumpukan lemak, serta kondisi tubuh yang terus menerus dilanda stres.
Nah berikut tips untuk mencegah obesitas di masa pandemi Covid-19.
1. Jaga pola makan yang sehat
Batasi asupan makanan dan minuman yang tinggi gula, karbohidrat dan juga lemak. Jangan makan berlebihan dan kurangi makanan ringan yang tidak memiliki nutrisi atau protein.
2. Kreasikan menu makanan sehat
Buat menu yang sehat dan bervariasi, misalnya dengan menggunakan bahan ayam tanpa lemak, ikan tuna, kacang-kacangan, sayur dan buah.
3. Hindari membeli minuman tinggi gula seperti boba, soda, dan minuman berenergi.
Dalam satu gelas boba drink ukuran reguler, terdapat hampir 20 sendok teh gula. Jumlah itu tiga kali lebih banyak dari batas asupan gula yang direkomendasikan World Health Organization (WHO). Menurut WHO, asupan gula yang disarankan untuk pria sembilan sendok teh, sedangkan wanita enam sendok teh per hari.
4. Rutin berolahraga
Jangan terlalu banyak duduk dan rebahan tetapi lakukan aktivitas fisik dan sering bergerak, setidaknya 30-45 menit untuk berolahraga kardio aktivitas fisik intesitas sedang 3-5 kali dalam seminggu.