Mohon tunggu...
Chika Aprilianti
Chika Aprilianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempelajari Kearifan Lokal "Sadulur Papat Lima Pancer"

26 Oktober 2022   13:05 Diperbarui: 26 Oktober 2022   13:13 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen Pengampu : Apollo, prof. Dr,M.Si.Ak

Nama : Chika Aprilianti

NiM : 43221010018

Mata kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Universitas Mercu Buana

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Siang dan malam, keempat pendekar gaib ini setia menunggu kita. Pada saat bahaya dan bahaya, dia menarik kita ke tempat yang aman. Adik wali gaib ini bukanlah roh atau gendruwo. Semakin lama kita mempelajari ajaran leluhur Jawa kita, semakin kita menghormati leluhur kita. Ilmu yang mereka ajarkan tidak anti agama, justru aplikatif dan memperkaya pemahaman agama yang kita anut. Sayangnya banyak yang masih meremehkan ajaran nenek moyang Jawa mereka. Beberapa bahkan menuduhnya melakukan penghindaran, takhayul dan takhayul. Yang mungkin dilupakan oleh para penuduh ini adalah bahwa ajaran Jawa disajikan secara sederhana sehingga orang Jawa dapat dengan mudah memahaminya. Lagi pula, nenek moyang kita terkadang tidak mengucapkan kata-kata Arab dengan lancar. Nenek moyang ini juga orang-orang yang masih gagap tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi pertama-tama, jangan salah paham. Menurut kebijaksanaan, pengetahuan batin dan perasaan nenek moyang kita dulu dapat dipercaya. Mereka adalah peramal yang mampu membangun candi Prambanan Borobudur dan dapat membangun sebuah bangunan dengan presisi geometris dan geologis. Tidak lebih buruk dari nenek moyang orang Mesir, yang tahu bagaimana membangun piramida, atau nenek moyang suku Inca, Peru, yang bisa membangun Manchu Picchu.

Bagi orang Jawa, masuknya Islam (tasawuf) yang memiliki aspek mistik sangat tepat. Ajaran mistiknya tidak membingungkan orang Jawa. Tetapi orang Jawa mampu menyederhanakan ajaran misterius ini menjadi istilah dan frasa yang sederhana dan mudah dipahami. Pahami bahwa kebanyakan orang Jawa tinggal di desa-desa sederhana dan tidak banyak berdiskusi secara ilmiah.

Salah satu ajaran Kejawen tentang keberadaan malaikat yang menjaga kehidupan manusia adalah SEDULUR PAPAT LIMO PANCER. Pancer adalah penopang kehidupan manusia, yaitu dirinya sendiri. Kita dikelilingi oleh empat makhluk gaib yang tidak kasat mata (metafisik). Mereka adalah saudara yang setia hadir dalam hidup kita. Dari lahir ke dunia sampai nanti kita mati ke dunia barzakh (alam keabadian). Sebelum kedatangan Islam, orang Jawa tidak memahami konsep malaikat. Demikianlah mereka memanggil malaikat pelindung manusia bersama dengan keempat saudaranya. Ungkapan Jawa "sedulur papat" diperkenalkan dengan pengamatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun