Mohon tunggu...
Travel Story Pilihan

Wai Ninifala, Surga Tersembunyi di Pulau Seram (Bag. 2)

22 Desember 2016   08:39 Diperbarui: 22 Desember 2016   14:27 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.  Wai Ninifala a.k.a Kali Jodoh

Setelah sebelumnya kita mengulas tentang Ora beach di Seram Utara, Maluku Tengah, kali ini masih di Kabupaten yang sama saya akan mengulas "Wai Ninifala" atau biasa orang setempat menyebutnya sebagai kali jodoh. 

Kenapa disebut Kali Jodoh, karena seperti yang terlihat pada foto di atas terdapat dua pohon hidup menjulang ke atas berdampingan, pohon inilah yang disebut sebagai pohon Jodoh. Konon jika kita berfoto dengan pasangan kita di antara kedua pohon ini maka kita akan berjodoh selamanya dengan pasangan kita, dan bagi yang Jones sepulang dari kali jodoh ini akan segera mendapatkan jodohnya. Benar atau tidaknya buktikan sendiri deh ya.. hehe.

Kali jodoh ini merupakan mata air yang berada di Desa Piliana Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah tepatnya ada di kaki Gunung Binaya. Airnya terlihat berasap kalau dari kejauhan, warnanya biru tosca terkadang putih karena tertutup uap, apabila kita melihatnya lebih dekat kita bisa melihat gelembung-gelembung air keluar dari dasarnya, lalu menguap di permukaan. Awalnya saya kira suhu airnya tinggi karena menghasilkan uap, tapi pas memasukan ujung kaki ke airnya...brrrr..dingin sekali. Yap, airnya dingin sekali mungkin kalau bawa pengukur suhu bisa menunjukkan di bawah 10 derajat celcius.

Meskipun sangat dingin untuk ukuran di Indonesia, tetapi kurang rasanya jika sudah sampai disini tapi tidak berenang. Tapi 10 menit di dalam air saja sudah menggigil..tapi sungguh airnya sangat menyegarkan dan bikin nagihh meskipun dingin. hehe..

Untuk sampai kesini kita bisa berkendara sekitar 2-2,5 jam dari kota Masohi dengan menyewa kendaraan seharga Rp 1jt untuk pulang pergi. Jalanan ke Tehoru sudah cukup bagus meskipun ada beberapa titik yang masih rusak, dan satu lagi kita tidak bisa ke tempat ini jika musim hujan karena belum ada jembatan untuk mencapai desa Piliana kita harus masuk ke sungai, diusahakan datang kisini pas musim kemarau agar pas melintasi sungai mobilnya tidak terbawa arus yang begitu deras.

Sama dengan akses ke Ora beach, untuk mencapai ninifala juga tidak mudah, ya namanya juga no pain no gain. 

sumber: Instagram @Chika_rahma
sumber: Instagram @Chika_rahma
Sepanjang perjalanan ke ninifala ini kita akan disuguhkan pemandangan yang luar biasa, mulai dari pemandangan Binaya yang begitu gagah dan  indah, sampai kita bisa menikmati Laut Banda dari ketinggian. 

Oke, sekian ulasan tentang Wai Ninifala kali ini..di bagian 3 nanti saya akan mengulas tentang Pulau Osi yang masih berada di kawasan Pulau Seram juga tetapi bukan lagi di Malku Tengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun