Inginnya bisa bahasa Inggris tapi belajarnya malas, mana belajarnya autodidak, kebayang ga sih ribuan distraksi bisik sini bisik sana. Ceritanya lagi dengerin penjelasan vidio di YouTube, tiba-tiba bunyi dah tuh, ting notif WhatsApp masuk, ting notif Instagram masuk. Siip, buka dulu bentar sekalian istirahat, tahunya bablas satu, dua, sampai tiga jam, padahal belajarnya baru sebentar doang, habis itu semangat belajarnya nguap gatau kemana. Memang kalau belajar tuh godaannya bukan main, banyak banget. Malas salah satunya. Kalau udah malas harus gimana buat ngusir malas itu? Ada banyak cara dan tergantung dari individu masing-masing, salah satunya yang sering dibahas adalah kaizen. Apa itu kaizen?Â
Pertama-tama, ohayou minna-san. Nah, kalau udah kaya gini pasti ketebak nih asal kata kaizen ini darimana. Yaps, betul banget. Kaizen itu istilah yang berasal dari Negeri Matahari Terbit alias Jepang. Jepang sebagai negara maju seringkali menarik perhatian orang-orang di dunia tanpa terkecuali warga Indonesia. Mulai dari fashion contohnya kimono dan yukata; makanan seperti sushi, ramen, takoyaki dan masih banyak lagi, bahkan budaya-budaya Jepang ga ketinggalan. Oh ya, manga dan animenya jangan sampai kelupaan. Bukan hanya itu aja, karakteristik orang Jepang pun seringkali menjadi bahan obrolan masyarakat. Apa aja? Mulai dari menjaga kebersihan, disiplin waktu, hingga etos kerja yang tinggi. Penasaran ga sih kok bisa mereka begitu ya? Usut punya usut ternyata ada kebiasaan yang membudaya. Nah, itulah kaizen, kebiasaan yang membudaya. Biasanya orang Jepang dari sedari kecil, mereka dididik melakukan sesuatu secara rutin walaupun sedikit. Kebiasaan yang sedikit itu bertambah seiring berjalannya waktu dan akhirnya menjadi budaya baik yang terus tumbuh hingga mereka dewasa. Kaizen sendiri terdiri dari dua suku kata yaitu "Kai" yang berarti perubahan dan "Zen" berarti kebaikan. Dapat disimpulkan apabila kaizen ini adalah sebuah prinsip yang mengharuskan kita melakukan tindakan kecil secara konsisten dan seiring berjalannya waktu tindakan kecil tersebut akan menjadi kebiasaan yang membudaya.Â
Kaizen juga dikenal luas sebagai prinsip satu menit. Nah, prinsip satu menit inilah yang bisa kita pakai ketika belajar bahasa Inggris. Pada intinya memang ketika kita ingin bisa berbahasa Inggris kita harus belajar. Caranya supaya ga malas salah satunya bisa pakai prinsip satu menitnya kaizen karena kalau kita belajar langsung seabrek otak kita malah jadi malas, jadi coba belajar satu menit aja dulu tapi harus banget konsisten. Luangin waktu setiap harinya buat belajar bahasa Inggris selama satu menit. Kalau satu menit rasanya ga akan berat ya, otak kita juga akan bilang "ah cuman satu menit doang". Nonton vidio Inggris atau baca buku bahasa Inggris selama satu menit pun ga akan berasa tiba-tiba selesai. Nah, dari kebiasaan satu menit itu lama-kelamaan bisa jadi nagih yang berujung menambah durasi waktu belajar. Ehh tahunya setiap hari jadi belajar bahasa Inggris selama satu jam karena ketagihan tadi atau bahkan bablas sampai dua, tiga jam. Poinnya lagi-lagi memang konsisten. Konsisten walaupun semenit karena untuk bisa melakukan sesuatu atau memiliki sesuatu tentunya dibutuhkan proses yang ga sebentar. Nah, bukan buat belajar bahasa Inggris aja tapi prinsip satu menitnya kaizen ini bisa dipakai untuk melakukan apapun yang ingin kamu lakukan tapi malas, seperti ingin bisa menjahit, menyulam, menggambar dan lain-lain. Cobain yuk, mungkin prinsip kaizen ini cocok buat kamu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H