Empok ,,,, pangilan saat aku menyapanya,,,!!! dia hanya seorang rekan kerja yang kurasa biasa saja. Tak ada yang special . maklum awal ku masuk aku hanya  remanaja karena rekan kerjaku sudah mempunyai keluarga bahkan anak. Awal ku terganggu dengan semuanya ragu - ragu bahkan gak betah . tanpa semangat ku coba bertahan ,bertahan  melawan hatiku sendiri karena aku hanya seorang perantauan biasa yang mengadu di kota orang demi mencari sebuah pengalaman. Empok ku sebut nama panggilanya sesosok ibu yang yeahhhh ku rasa akrap denganku. S aat itu kumulai memberanikan diri untuk berbaur dengan kawan yang lain,,, tanpa ku sadari ternyata empok mampu memberikan motifasi yang saat itu benar - benar aku butuhkan dari sosok seorang ibu. Dekat denganya aku merasa akrab dia bisa memberi masukan - masukan yang bisa ku saring sebagai suatu pegangan saat aku berada di tempat ini . saat waktu luang dia dating kepadaku bercerita tentang anak- anaknya dan keluarganya yang kurasa menyenang kan bila ku bandingkan dengan keluargku sendiri,,,,,                                                                                                     walaupun hanya dengan ceritanya itu aku pun bisa merasakan apa?dan bagaimana? Cerita itu Awal tahun 2011 yang menyedihkan buat ku Saat aku tau empok berhenti dari pekerjaanya ,,, aku merasa !!!! dengan siapa lagi aku bermanja - manja dengan sosok seorang ibu ,sedangkan orang tuaku sendiri jauh dari ku,,,, belum lama ia pergi kurasa kurang ada sebuah motifasi berharga yang hilang begitu saja dari hidupku,,,,, Terima kasih pok,,, dah mau kenal sama aku . buat aku itu amat sangt berarti . semoga Empok sehat dan selalu jaga si dede ( sebutan sayang Empok pada anaknya ) dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H