Kawasan industri di Kabupaten Tuban mempunyai potensi yang besar untuk berkembang, dengan melihat potensi tersebut Kabupaten Tuban menyiapkan tata ruang untuk kawasan industri agar perkembangan industri dapat terarah. Kawasan industri Kabupaten Tuban direncanakan akan seluas 49.210,65 Ha. Yang akan tersebar di kecamatan kerek, jenu, tambakboyo, widang, plumpang dan rengel. jika kita lihat lagi, faktanya sudah terdapat 459 perusahaan yang berdiri di Tuban. Pendirian Perusahaan-perusahaan tersebut dengan harapan mampu memberi peluang kepada masyarakatnya untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan dapat meningkatkan derajat kesejahteraannya.
Pada kenyataannya, tingginya pertumbuhan industrialisasi sebanding dengan tingginya angka pengangguran di Kabupaten Tuban. Pengangguran di Kabupaten Tuban mencapai 3,63 persen dari jumlah angkatan kerja 569.185 jiwa dari jumlah yang sudah bekerja 548.541 jiwa. Sedangkan yang lainnya masih belum memiliki pekerjaan (Dinsosnakertrans). Angka tersebut memang belum terlihat tinggi jika dibandingkan dengan daerah daerah di Jawa Timur lainnya, tetapi angka pengangguran mengalami peningkatan hingga 50 persen dalam lima tahun terakhir. Angka tersebut menunjukkan bahwa bukan berarti masalah pengagguran tidak menjadi masalah serius tetapi justru perlu mendapat perhatian khusus di Kabupateen Tuban agar tidak timbul masalah masalah lain dan pengangguran semakin menjamur. Tentu sangat memprihatinkan jika ternyata pengaguran masih banyak di daerah yang sangat kaya akan sumber daya alam, banyak perusahaan perusahaan yang dibangun dan baru saja mendapatkan penghagaan Indonesia Attractivenes Index (IAI).
Sebenarnya apa yang menyebabkan angka pengangguran terus meningkat ? Tingginya angka pengangguran di Kabupaten Tuban ini diakibatkan karena kurangnya penyerapan tenaga kerja lokal di Kabupaten Tuban dan juga tingginya lulusan SMA, SMK dan Perguruan Tinggi tiap tahun lebih besar dibandingkan kebutuhan tenaga kerja perusahaan perusahaan yang beroperasi. Perlu dicatat pula bahwa dari jumlah kesempatan kerja yang tersedia ,tidak seratus persen menyerap jumlah angkatan kerja yang ada, dengan kata lain lebih banyak kesempatan kerja diisi oleh angkatan kerja dari luar daerah Kabupaten Tuban yang lebih berkualifikasi. Selain itu kebijakan investasi yang berorientasi pada padat modal akan mengakibatkan semakin kecilnya penyerapan tenaga kerja.
Faktor sumber daya manusia (SDM) menjadi masalah serius angkatan kerja di Kabupaten Tuban. Rata-rata pencari kerja adalah masyarakat yang kurang memiliki ketrampilan cukup untuk melayani kebutuhan pasar tenaga kerja yang tersedia, sehingga hanya sedikit dari para pencari kerja yang mampu terserap oleh dunia kerja.
Peningkatan daya saing pada tenaga kerja di Kabupaten Tuban menjadi penting dan mendesak. Kualitas SDM perlu ditingkatkan menjadi tenaga kerja yang professional dan memenui standar kompetensi dunia kerja. Untuk itu sangat dibutuhkan peran pendidikan dan pelatihan agar dapat mencetak calon-calon tenaga kerja yang lebih berkompeten dan tidak menganggur begitu saja, Masyarakat lebih didorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti kursus-kursus, pelatihan UMKM dan kewirausahaan sehingga ilmu yang dimiliki lebih banyak dan mendalam sehingga lebih mudah mencari pekerjaan atau membuat lapangan kerja sendiri. setiap pencari kerja harus memiliki motivasi, disiplin, etos kerja, budaya kerja dan kompetensi kerja. Dengan begitu diharapkan masyarakat tidak hanya terfokus mencari pekerjaan sebangai pegawai negeri sipil dan bergantung pada perusahaan tetapi juga mau dan berani mencoba berwirausaha menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sehingga dapat membantu Pemerintah Kabupaten Tuban dalam mengurangi pengangguran dan lebih baik lagi jika mampu menyerap tenaga kerja yang lain.Bisakah ? tentu bisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H