Aku pernah bermimpi ketemu malaikat. Dalam mimpi itu, aku berpakaian putih semua orang juga berwarna pakaian yg sama denganku.
Saat itu aku berada di subway menanti kereta untuk pergi ke suatu tempat yg disebut pemberhentian terakhir. Lama aku menunggu, namun kereta tak kunjung menderu. Sampai akhirnya, kereta yg diharap pun merapat juga di stasiun.
Aku bergegas, berlari dengan riang, sambil tertawa gembira. Namun, langkahku tertahan oleh pertanyaan kondektur. "Nama kamu siapa?" tanyanya. "Ranny.." jawabku sambil tersenyum. Matanya naik turun mengecek setiap nama yg ada di daftar penumpang. "Hmm.. Ini bukan kereta kamu. Masih lama. Tunggu saja.." begitu katanya. Aku yg kecewa lalu dipersilahkan turun dari kereta. "Padahal pengen cepet2 sampai.." gumamku pelan.
Aku pun duduk di kursi tunggu yg berhadapan dengan rel. Tanpa sengaja, aku berpapasan mata dengan seorang wanita yg turun dari kereta yg tadi kunaiki. Wajahnya selalu tersenyum. "Mungkin namanya juga tidak ada dalam daftar", begitu pikirku.
Entah mengapa ekor mataku terus membuntuti dirinya yg bergerak dengan elegan. Sampai akhirnya aku memandang dirinya yg menaiki tangga, menuju pintu keluar subway.
Tiba-tiba sepasang sayap putih mengembang di punggungnya. Mulutku terngaga. "Malaikat!" pekikku dalam hati. Belum selesai keterkejutanku, malaikat bersayap putih itu menatapku sembari meletakkan telunjuk di atas bibirnya yg tersenyum. Aku yg masih terpesona dengan perasaan campur aduk hanya mampu memandangnya terbang. Malaikat bersayap yg tersenyum padaku pun menghilang di balik pintu bertanda exit.
Dan aku pun terbangun. Mimpi.
Jakarta, 20 Februari 2011 (Pk.23.01-23.25 wib)
Chibi Ranran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H