Mohon tunggu...
Chiavieth Annisa
Chiavieth Annisa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Kenapa bercerai? "Anna, ini surat cerainya, kamu tinggal tanda tang... Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link di bawah : https://read.kbm.id/book/read/82d6fdcb-4cc0-45a3-988e-fa2598e8401a/b0fefe4b-0f92-4e4a-ac56-0793fcad5fa3

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Mau Sekolah, Semua Barang Mahal

3 Juli 2024   08:17 Diperbarui: 3 Juli 2024   08:29 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belanja kebutuhan anak sebelum memasuki sekolah merupakan tahapan yang sangat penting bagi orangtua. Namun, harga barang yang terus naik bisa memberikan tekanan tambahan pada keuangan keluarga. Saat akan mempersiapkan anak untuk masuk sekolah, orangtua harus memikirkan biaya buku pelajaran, seragam sekolah, peralatan tulis, dan perlengkapan lainnya yang semakin mahal.

 

Harga-harga yang melonjak membuat orangtua harus berjuang lebih keras untuk memenuhi kebutuhan anak-anak mereka. Hal ini bisa menyulitkan orangtua yang sudah berusaha keras untuk mengatur anggaran keuangan keluarga dengan baik. Persiapan belanja sebelum masuk sekolah menjadi momen yang memicu stres dan kekhawatiran bagi orangtua.

 

Walau demikian, meskipun biaya belanja bisa menjadi beban tambahan, proses belanja kebutuhan anak sebelum sekolah juga bisa menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan antara orangtua dan anak. Di saat memilih buku pelajaran bersama-sama atau mempersiapkan seragam sekolah, orangtua dan anak bisa saling berbagi momen berharga dan mendukung satu sama lain.

 

Meski tantangan harga tinggi menjadi kenyataan, semangat orangtua dalam memberikan yang terbaik untuk anak-anak tetap tidak tergoyahkan. Orangtua berjuang keras agar anak-anak merasa siap dan percaya diri dalam menghadapi tantangan pendidikan di sekolah.

 

Belanja kebutuhan anak sebelum sekolah bukan hanya sekadar aktivitas rutin, tetapi juga merupakan wujud cinta dan perhatian orangtua terhadap anak-anaknya. Di tengah kesulitan finansial, semangat dan tekad orangtua untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka terus menyala, menjadi pendorong utama bagi keluarga untuk tetap bersatu dan saling mendukung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun