Mohon tunggu...
chiara altaf
chiara altaf Mohon Tunggu... Penulis - Siswa

Hobi saya menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Garuda Pancasila Digunakan dalam Peringatan Darurat Indonesia dan Demonstrasi di DPR

24 Oktober 2024   08:46 Diperbarui: 24 Oktober 2024   08:49 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Burung garuda sebagai lambang dari negara Indonesia telah menjadi ikon yang mencakup identitas nasional, dan juga telah menjadi simbol yang lebih kompleks. Maraknya penggunaan simbol burung garuda dalam aksi pemberontakan menunjukkan bahwa lambang ini dipergunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan politik. Penggunaan burung garuda dengan tulisan 'Peringatan Darurat' merupakan sebuah simbol protes terhadap DPR yang dianggap membangkang dari putusan MK. Dengan mengaitkan simbol kebangsaan nasional dengan tindakan pemberontakan, para aktivis berusaha untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dan mendorong masyarakat untuk bersikap aktif terhadap masalah yang sedang terjadi. Di sisi lain, masyarakat juga beramai-ramai untuk menyebarkan poster berwarna biru dengan tulisan 'PERINGATAN DARURAT' ini di media sosial. Tidak hanya itu, mereka juga menyebarkan tagar #KawalPutusanMK yang menjadi topik hangat di media sosial X beberapa waktu lalu. Dengan menyebarkan poster dan tagar #KawalPutusanMK, para aktivis berusaha mengajak masyarakat untuk peduli dan terlibat. Hal ini menciptakan banyaknya dukungan dari media sosial dari berbagai kalangan dari millennial hingga gen z yang ikut berpartisipasi untuk menyebarkan poster dan tagar tersebut.

Poster burung garuda dengan tulisan 'Peringatan Darurat' yang disebarkan di media sosial sebagai peringatan darurat dan kecintaan masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan. Dengan memanfaatkan media sosial pesan tersebut dapat menjangkau lebih banyak orang dengan cepat. Selain itu penyebaran juga membuat generasi muda semakin sadar akan peran mereka untuk menjaga persatuan Indonesia. Melalui platform digital mereka tidak hanya menjadi konsumen informasi tetapi juga masyarakat yang aktif dalam mendiskusikan dan memperluas nilai pancasila. Maraknya penyebaran poster peringatan darurat di media sosial disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi tantangan sosial. Dengan adanya kemudahan dalam akses dan kecepatan penyebaran informasi di platform digital mendorong masyarakat untuk berbagi informasi secara luas.

Terakhir kondisi politik dan sosial yang tidak stabil juga memicu keinginan masyarakat untuk bersatu dan menunjukkan dukungan terhadap ideologi bangsa melalui simbol simbol nasional seperti simbol burung garuda dengan tulisan 'Peringatan Darurat' yang digunakan dalam aksi pemberontakan beberapa waktu lalu. Ini merupakan langkah positif untuk menggerakkan masyarakat dalam menghadapi isu-isu kontemporer yang dapat mengancam persatuan. Dengan demikian, poster garuda Pancasila bukan hanya sekedar gambar, namun simbol harapan dan komitmen bersama untuk mempertahankan jati diri bangsa di era modern yang penuh tantangan dari berbagai pihak.

Secara keseluruhan, penyebaran simbol burung garuda dengan tulisan 'Peringatan Darurat' di media sosial menunjukkan betapa pentingnya nilai kebangsaan bagi masyarakat Indonesia. Dalam menghadapi tantangan yang ada, poster ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol persatuan, tetapi juga sebagai alat untuk mengingatkan setiap individu akan tanggung jawab mereka dalam menjaga integritas dan keutuhan bangsa. Dengan memanfaatkan media sosial, masyarakat dapat saling mendukung dan memperkuat komitmen terhadap Pancasila, dengan menjadikannya sebagai pedoman dalam berinteraksi di tengah keberagaman yang ada. Tindakan ini menunjukkan bahwa kesadaran dan partisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tetap menjadi prioritas bagi banyak masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun