Mohon tunggu...
Cheva Nuruddin
Cheva Nuruddin Mohon Tunggu... Arsitek - Wiraswasta

Manusia manusia kuat, itu …

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKNT Belajar dan Turut Andil dalam Panen Garam di Desa Majungan

2 November 2023   12:58 Diperbarui: 2 November 2023   13:55 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produksi garam menjadi sumber pendapatan utama masyarakat Madura, mengingat Madura yang dikenal sebagai "pulau garam" merupakan salah satu daerah penghasil garam terbesar di Indonesia dengan luas total 5.304 km2. Selain itu, wilayah selatan Madura mempunyai banyak air laut. Musim kemarau saat ini menguntungkan para petani garam, khususnya di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan karena metode utama produksi garam melibatkan kristalisasi air laut, yang dibantu oleh sinar matahari dari pengeringan yang berkepanjangan.

Kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKNT Universitas Trunojoyo Madura salah satunya yaitu belajar dan turut membantu petani garam yang ada di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Sehingga dalam kegiatan ini mahasiswa KKNT Abdimas juga dapat berbaur kepada para warga khususnya para petani garam. 

"Produksi garam hanya bisa dilakukan pada musim kemarau, dan pemanenan garam biasanya dilakukan setiap dua minggu sekali," ujar Pak Muafi. Setelah panen, hasil garam langsung dijual ke tengkulak, namun pada tahun 2023 harga garam menurun. Menurut petani garam Pak Muafi, "harga garam tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, kini harga garam hanya Rp 1,4 juta/ton."

Selain itu, Pak Muafi memberikan instruksi dan mengajarkan kepada mahasiswa KKNT Universitas Trunojoyo Madura tentang bagaimana cara mengairi lahan dan memanen  garam, sehingga kegiatan ini mendapat apresiasi yang tinggi dari para petani, warga sampai kepala desa setempat. "Saya senang jika masih ada generasi muda yang mau belajar tentang garam," tambah Muafi. Selasa, 24 Oktober 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun