Derit roda pedati memecah sunyi jalan berbatu. Seorang lelaki tua
terkantuk-kantuk dalam buaian angin lembut. Melangkah letih
sapi tua menghela pedati, menembus malam, membelah kampung sepi
pulang ke haribaan rumah kecil di balik rumpun bambu
seribu kisah telah ia lewati. Wajah keras merekam masa lalu
Tentang desing peluru kala musuh menyerbu
Bersama sepasukan burung garuda jantan
Ibu pertiwi ia pertahankan
Namun dengan nasib ia tak berkawan
Baju tentara ia tanggalkan
Pulang ke rumah masa kecilnya
Pada pedati hidup ia gantungkan
Lelaki tua dan pedati. Berbagi cerita saban hari
Pagi berangkat mengangkut mimpi
Pulang malam menjemput sunyi
Ada segumpal rindu menyesak, mengharap senyum istri-anak
Namun hanya sepi yang menyeruak
Hanya sepi yang menyambut
Sukorejo, 2007
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H