Mohon tunggu...
Chesta Gustyosih
Chesta Gustyosih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa FIB 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kearifan Lokal: Warisan Budaya yang Harus Dijaga oleh Mahasiswa Baru

22 Agustus 2024   21:45 Diperbarui: 22 Agustus 2024   22:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kearifan lokal adalah pengetahuan dan nilai-nilai yang sudah ada dalam masyarakat kita sejak lama, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Nilai-nilai ini tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga bagian dari identitas budaya kita. Bagi mahasiswa baru, memahami dan menghargai kearifan lokal itu penting, bukan hanya sebagai tugas kuliah, tetapi juga sebagai cara untuk mengenal dan menghormati keragaman budaya yang ada di Indonesia.Di era globalisasi seperti sekarang ini, kita seringkali dibanjiri oleh budaya asing. Hal ini membuat banyak dari kita, terutama generasi muda, mulai melupakan nilai-nilai lokal yang sebenarnya sangat berarti. Sebagai mahasiswa baru, kita punya peran penting untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di tengah-tengah modernisasi yang begitu cepat. 

Saat memulai kehidupan di kampus, kita harus belajar membuka pikiran, tidak hanya untuk menerima ilmu pengetahuan modern, tetapi juga untuk memahami dan menghidupkan kembali nilai-nilai lokal yang relevan.Misalnya, di banyak daerah di Indonesia, ada tradisi gotong royong yang sangat kental. Gotong royong ini adalah simbol kuat dari kebersamaan dan solidaritas. Sebagai mahasiswa baru, kita bisa mempraktikkan nilai ini dalam kehidupan kampus—entah itu dalam organisasi, proyek kelompok, atau kegiatan sosial lainnya. Dengan gotong royong, kita tidak hanya belajar bekerja sama, tetapi juga mengasah rasa empati dan peduli terhadap teman-teman di sekitar kita.Selain itu, banyak dari kearifan lokal kita yang mengajarkan cara menjaga alam dan lingkungan, yang sangat relevan dengan isu-isu lingkungan saat ini. Di beberapa daerah, misalnya, masyarakat adat memiliki aturan dalam mengelola alam, seperti larangan menebang pohon sembarangan atau menjaga kelestarian sumber air. Sebagai mahasiswa, kita bisa belajar dari nilai-nilai ini untuk menjadi agen perubahan yang peduli pada lingkungan. 

Dengan menerapkan nilai-nilai ini, kita tidak hanya melestarikan lingkungan, tetapi juga menjaga kelangsungan budaya lokal.Tapi, kearifan lokal bukan cuma sesuatu yang kita pelajari untuk dilestarikan, kita juga perlu menyesuaikannya dengan perkembangan zaman. Kita bisa mengambil inspirasi dari kearifan lokal, kemudian menggabungkannya dengan inovasi teknologi untuk pemberdayaan masyarakat. Misalnya, konsep kearifan lokal bisa kita terapkan dalam proyek teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.Dengan demikian, kearifan lokal menjadi bagian dari identitas kita sebagai mahasiswa baru. Ini akan membawa kita lebih dekat dengan akar budaya kita, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Di tengah arus globalisasi, mahasiswa yang mengerti dan menerapkan kearifan lokal akan mampu bersaing sambil tetap menjaga identitas budaya kita. Seperti kata pepatah, "Tak kenal maka tak sayang." Jadi, mengenal kearifan lokal adalah cara kita untuk mencintai dan menjaga budaya kita sendiri.Pada akhirnya, kearifan lokal adalah warisan yang harus kita jaga dan lestarikan sebagai generasi muda, termasuk sebagai mahasiswa baru. Dengan memahami kearifan lokal, kita bisa menjadi agen perubahan yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran budaya yang tinggi. Tugas kita adalah memastikan bahwa kearifan lokal tetap relevan dan bisa diteruskan ke generasi berikutnya, sehingga identitas budaya kita tetap kuat di tengah perubahan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun