Mohon tunggu...
Chescko Chastilo
Chescko Chastilo Mohon Tunggu... Buruh - Pencinta puisi, suka membuat puisi.

Sebuah syair telah kutuliskan, kata telah kurangkaikan. Bila dirimu mencari Aku. Temukan puisi itu. Aku ada dalam Bahasa kiasan itu...☕

Selanjutnya

Tutup

Diary

Orang Bodoh

4 November 2021   20:32 Diperbarui: 4 November 2021   20:48 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saya adalah anak kolong langit yang dekil dan bodoh kalau dekat dengan orang - orang pintar.
Pintar sombong, pintar rayu, pintar janji dan pintar hitung kesalahan orang lain...
Hal seperti ini sering kali tanpa sengaja saya bertemu dan berpapasan muka dengan mereka yang pintar itu...!

Kemudian orang - orang yang pintar tadi mulai bercerita tentang pengalaman mereka, pendidikan dan bantuan mereka kepada orang lain, nah kalau seperti ini di daerah saya biasa  dibilang "NGAMA MESA" artinya tidak jauh beda dengan orang yang pintar sombong

Saya yang mendengar ocehan mereka hanya menganggukkan kepala dan berkata iya iya. Karena menurut saya jawaban "iya" adalah jawaban yang cukup untuk membuktikan bahwa kita mengerti.  Maklum saya orang bodoh yang berada dekat dengan orang pintar jadi saya cukup menjawab "iya" saja agar ocehan mereka mengalir terus sampai ke hulu "eh"....!

Asap mengepul dan menggulung di atas kepala, saya tetap setia mendengarkan ocehan dari bibir mereka yang seketika mengeluarkan asap rokok berselingan batuk - batuk kecil  menambah riuh suara yang masuk dalam  telinga...

Ahh, sebenarnya saya ingin berbicara juga, hanya saja opsi untuk saya bicara selalu terkandas dengan pendidikan (Ijasah) yang saya punya.
Jadi, saya cukup mendengarkan saja, dan diam sambil memperhatikan bibir mereka yang komat - kamit seperti Mbah dukun baca mantra
dengan segelas air putih, lalu pasien di sembur pussss....

Dari setiap ocehan mereka, saya coba memetik setiap kata yang baik dan bisa untuk di pelajari. Ya hitung - hitung belajar juga, walaupun tidak selevel pendidikan dengan mereka.
Saya kembali teringat dengan nasihat orang tua, orang yang bekerja tidak seharusnya bersepatu vantovel dedekasi inilah yang coba dipelajari oleh otak saya yang bodoh ini.
Agar ketika saya kembali duduk dengan mereka orang - orang pintar saya bisa juga di ajak berbicara...

Sekian...

-chescko chastilo-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun