Melihat Tiktok sebagai Media Pembelajaran Bahasa Isyarat

Akhir-akhir ini konten video menggunakan bahasa isyarat ramai di Tiktok. Banyak pengguna Tiktok yang menggunakan bahasa isyarat untuk mendeskripsikan lagu pada video-video mereka. Tren ini menarik perhatian kalangan muda. Namun, apa sih bahasa isyarat itu?

Bahasa isyarat merupakan bahasa yang digunakan oleh teman-teman Tuli untuk berkomunikasi. Bahasa ini menggunakan gerakan tangan sebagai media penyampaian pesannya. Di Indonesia sendiri masyarakatnya mengenal dua jenis bahasa isyarat yakni, SIBI (Sistem Bahasa Isyarat Indonesia) dan BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) namun yang menjadi penggunaan sehari hari adalah Bahasa isyarat Indonesia atau BISINDO sebab SIBI merupakan sistem buatan bukan bahasa isyarat itu sendiri. 

Sudah banyak media pembelajaran bahasa isyarat seperti lewat Video Youtube, banyak kreator youtube yang membagikan video seputar bahasa isyarat. Ada juga aplikasi bahasa isyarat (Contoh: Bisa Isyarat) yang bisa diakses  oleh pengguna lewat smartphone dimana saja dan kapan saja. Namun, ada yang membedakan belajar bahasa isyarat melalui Youtube, Aplikasi dan Video Tiktok. 

Seperti yang kita ketahui, durasi video Tiktok biasanya tidak lebih dari 1 menit, yang mana tidak terlalu membuat penonton bosan dan lagi bahasa isyarat diperagakan dengan iringan lagu sehingga terlihat seperti koreografi yang unik, sedangkan jika kita ingin serius menekuni atau belajar bahasa isyarat, kita bisa belajar lewat Youtube dan mempelajari dasar hingga detail bahasa isyarat. 

Di Tiktok, banyak pengguna yang mengikuti tren ini. Mereka antusias untuk membuat konten yang memadukan lagu dan bahasa isyarat. Berkat adanya tren perpaduan antara bahasa isyarat dan lagu-lagu populer membuat bahasa isyarat semakin luas dikenal berbagai kalangan dan minat untuk mempelajari bahasa isyarat semakin tinggi, apalagi lewat aplikasi Tiktok yang jangkauan nya luas serta bisa diakses kapan saja membuat belajar bahasa  isyarat makin seru untuk dipelajari.

Tren ini  juga memberikan kesempatan untuk teman-teman dengar memahami teman-teman tuli. Selain itu, komunitas bahasa isyarat dapat lebih dikenal masyarakat luas. Semakin banyak orang yang mengikuti tren ini, semakin besar pula kesempatan untuk merayakan keunikan setiap individu, tanpa adanya batasan bahasa maupun budaya.