Mohon tunggu...
Chesa Purwa
Chesa Purwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN Undip

S-1 Farmasi Undip

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspada Resistensi, Mahasiswa KKN UNDIP Mengajak Anak-anak Tertib Konsumsi Antibiotik

5 Februari 2022   03:07 Diperbarui: 5 Februari 2022   03:15 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Setelah Sosialisasi. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sembungharjo,Kota Semarang (05/01/2022) - Resistensi bakteri terhadap antibiotik saat ini merupakan kasus yang menjadi ancaman bagi warga Indonesia. Hal ini disebabkan karena banyak diantara warga Indonesia tidak tertib saat mengkonsumsi antibiotik, terutama anak-anak. Mereka lebih cenderung tidak patuh pada penggunaan antibiotik karena merasa bosan jika harus mengkonsumsi obat tiga kali dalam satu hari. Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI dr. Kalsum Komaryani, MPPM mengatakan strategi untuk pengendalian resistensi antibiotik yang telah dilakukan saat ini adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman resistensi antimikroba, melakukan peningkatan pengetahuan dan bukti ilmiah melalui surveilans. Namun, yang emnajdi permasalahan hingga saat ini adalah kurang meratanya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai resistensi antibiotik oleh pemerintah.

Melihat permasalahan di atas, Chesa (21), salah satu mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP 2021/2022 yang ditempatkan di Kelurahan Sembungharjo, Kota Semarang, bergerak membantu upaya pemerintah untuk menanggulangi permasalahan resistensi bakteri di kalangan anak-anak. Berlokasi di SMP Hasanuddin 10 Semarang (04/02/2022), ia menemui siswa dan siswi untuk mengajak mereka tertib dalam mengkonsumsi antibiotik. Dimulai dengan menjelaskan apa itu resistensi antibiotik, lalu dilanjutkan dengan memberikan contoh-contoh antibiotik yang biasa diresepkan oleh dokter, bahaya resistensi antibiotik, hingga penjelasan mengenai cara konsumsi antibiotik yang baik dan benar. Istilah resistensi antibiotik rupanya masih sangat asing bagi mereka. Sehingga memerlukan waktu yang sedikit panjang untuk menjelaskannya secara detail. 

Ajakan untuk tertib mengkonsumsi antibiotik ini disambut baik oleh siswa dan siswi SMP Hasanuddin 10 Semarang. Mereka jadi lebih memahami fungsi antibiotik, dosis yang tepat untuk mengkonsumsi antibiotik, waktu yang baik untuk mengkonsumsi antibiotik, serta aturan untuk mendapatkan antibiotik. Dengan ajakan ini, diharapkan kasus resistensi antibiotik di kalangan anak-anak dapat berkurang dan warga Indonesia dapat hidup sehat tanpa penyakit baru.

Penulis: Chesa Purwa Duwita

DPL : Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun