Disela-sela perjuangan yang baru saja masuk minggu kedua ini sudah membuatku ingin menyerah. Rasanya banyak sekali rintangan nya, galaunya, ditambah rindunya minta ampun sama keluarga di medan. Katanya kalau masu sukses harus keluar dari zona nyaman, harus bertumpah darah di rantau orang, dan sekarang aku disini merantau sendirian tanpa siapapun kecuali ALLAH yang menemani. Tapi apa pun itu semoga ALLAH akan segera mengijabah segala doa dan permohonan yang telah tanpa henti terus diperdengarkan dalam sujudku.
Kemaren lalu ada seorang teman yang curhat soal masalah hidup yang dia lalui, di usia yang tak lagi muda masih belum bisa berbuat apa-apa buat orangtuanya, kuliahnya bermasalah ditambah lagi kerjaannya yang tak kunjung pasti. Aku Cuma bisa kasih saran mendekatlah pada sang pemilik langit dan bumi, lalu mintalah dunia dan seisinya, karena kalau kita mau dunia tapi gak mendekatkan diri dengan yang punya mustahil bisa kan ?
Sok sok ngasih saran aja sih, padahal aku sendiri juga dalam sekumpulan persoalan hidup yang semerawut dan rasanya semesta sedang memusuhiku saat ini. Â Semoga semesta segera memberikan senyum itu untukku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H