Indonesia adalah salah satu Negara dengan begitu banyak aneka ragam budaya di dalammya. Ragam budaya yang ditandai dengan keberagaman suku bangsa, bahasa, dan ras. Salah satu budaya yang menjadi kekhwatiran saat ini adalah permainan tradisional yang mulai terdengar asing di telinga anak-anak saat ini. Jika hari ini kita bertanya tentang permainan, maka yang terjawab dari anak-anak adalah permainan atau games modern yang ada di gadget. Mengapa demikian ?
Globalisasi menjadi faktor pendukung utama musnahnya kebudayaan tradisional di Indonesia. Sebutan sebagai bangsa “Pemakai dan Pengguna” tidak dapat dielakkan, karena kita hanya menggunakan apa yang diciptakan barat, dan melupakan budaya tradisional yang dimiliki, salah satunya permainan tradisional.
Melupakan keberadaan budaya sedang terjadi saat ini, dimana anak-anak hanya dikenalkan dengan permainan modern (barat) yang terdapat dalam gadget, dimana hal ini hanya akan menanamkan hal buruk pada diri anak, yakni :
1. mendorong anak untuk cenderung bersikap individualis, karena hanya sibuk dengan gadget mereka
2. fasilitas internet tanpa pengawasan berkala, membuat anak dewasa dini karena situs-situs yang belum layak sudah dikonsumsi dini oleh anak.
Permainan tradisional adalah permainan sederhana khas Indonesia yang disesuaikan dengan kultur budaya bangsa, dan hanya dengan kesederhanaan namun mengasyikkan. Permainan tradisional mengajarkan kita banyak hal, seperti kejujuran, kerjasama, sportifitas, dan masih banyak hal lainnya. Berikut beberapa permainan tradisinonal yang sudah sangat jarang dimainkan :
1.Petak Umpet
Permainan bersembunyi dengan menutup mata salah satu penjaga, kemudian penjaga mencari teman yang bersembunyi, dimainkan oleh 2 orang atau jika lebih akan lebih seru.
2. Egrang atau Jangkungan
Tongkat atau galah yang digunakan seseorang agar dapat berdiri dengan jarak tertentu diatas tanah.permainan ini disebut egrang berjalan, dimana pemain akan berlomba berjalan cepat menggunakan egrang.
3. Kelereng
Permainan bola kecil yang dibuat dari tanah liat, marmer, atau kaca untuk bermain anak-anak. Permainan ini dilakukan dengan melempar gacokan buah pasangan yang telah terpola pada tanah, biasa dimainkan 3 orang atau paling banyak 6 orang.
4. Lompat Tali
5. Congklak
Sumber : www.kaskus.co.id
Untuk melestarikan permainan tradisional Indonesia, dapat dilakukan beberapa cara, yakni :
a. memperkenalkan permainan tradisional di keluarga, sekolah, dan masyarakat
b. memainkan permainan tradisional tersebut
c. menyediakan lapangan bermain bagi anak,sehingga lebih leluasa dalam bermain
d. mengadakan lomba-lomba permainan tradisional
e. mempertahankan budaya 17 Agustus-an , yang biasanya menyediakan tempat untuk permainan-permainan tradisional
Marilah bersama kita lestarikan permainan tradisional Indonesia. . Asyik, dan Harga terjangkau. . Permainan Tradisional ?? Yesss . .