Mohon tunggu...
cherylsharapova
cherylsharapova Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Fighting!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lansia di Era Digital: Peluang dan Tantangan

28 Januari 2025   20:40 Diperbarui: 28 Januari 2025   20:50 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Disaat waktu terus berjalan maka banyak hal-hal baru yang akan terus terjadi. Inovasi-inovasi akan terus berkembang dan membantu kinerja manusia. Seperti yang dapat kita lihat dan rasakan pada saat ini, semua yang dilakukan menjadi serba digital. Teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari setiap orang. Namun, ternyata tidak semua orang menikmati manfaat adanya kemajuan teknologi ini. Sebagian orang merasa semakin majunya teknologi justru hanya menghambat aktivitas mereka saja.

Bagi kalangan lanjut usia (lansia), perkembangan di era digital ini menimbulkan hal positif maupun negatif. Sebagian lansia menganggap perkembangan ini dapat membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, tetapi sebagian lansia lainnya menganggap bahwa ini bisa menjadi tantangan atau hambatan bagi mereka. Karena, seperti yang kita ketahui, sulit untuk bisa memahami dengan cepat mengenai cara kinerja sebuah teknologi dan menerima perkembang digitalisasi yang terus terjadi dengan umur yang tidak lagi muda.

Nyatanya telah hadir berbagai inovasi teknologi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh lansia. Salah satu contoh inovasi teknologi yang bermanfaat bagi lansia adalah perangkat wearable yang dapat memantau kesehatan mereka. Perangkat ini dapat mengukur detak jantung, tekanan darah, atau aktivitas fisik lansia secara real-time. Data yang terkumpul dapat membantu lansia dan keluarga mereka untuk memantau kondisi kesehatan secara proaktif dan mencegah risiko penyakit yang serius.

Selain itu, teknologi juga dapat membantu lansia untuk tetap mandiri di rumah. Berbagai perangkat pintar (smart home devices) dapat memudahkan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menyalakan lampu, mengatur suhu ruangan, atau memesan makanan secara daring. Teknologi ini sangat membantu bagi lansia yang memiliki keterbatasan fisik atau mobilitas.

Tidak hanya itu, teknologi juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesepian dan isolasi sosial yang sering dialami oleh lansia. Adanya media sosial memungkinkan lansia untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman yang mungkin tinggal jauh atau jarang bertemu. Mereka dapat berbagi kabar, foto, atau video dengan mudah. Selain itu, media sosial juga dapat menjadi wadah bagi lansia untuk mencari teman baru. Berbagai aplikasi dan platform digital menawarkan kesempatan bagi lansia untuk belajar keterampilan baru, mengikuti kursus daring, atau bahkan memulai bisnis kecil-kecilan. Teknologi dapat membantu lansia untuk tetap aktif dan produktif.

Tidak dapat dipungkiri bahwa lansia juga menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan dunia digital. Mereka yang tidak mengikuti perkembangan akan merasa sedikit kesulitan. Seperti yang banyak terjadi saat ini, mengenai pembayaran hanya dapat melalui cashless saja,  atau seperti memesan makanan atau mencari transportasi melalui aplikasi di gawai.

Sebagian kalangan lanjut usia (lansia) bukan tidak ingin melakukan dan mengikuti mengenai hal baru apa yang sedang terjadi, tetapi adanya keterbatasan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam menerima perkembangan tersebut. Keterbatasan fisik seperti penglihatan yang menurun atau kesulitan menggenggam perangkat digital dapat menjadi hambatan. Selain itu, kurangnya literasi digital juga menjadi masalah umum di kalangan lansia. Mereka mungkin tidak familiar dengan istilah-istilah teknologi atau tidak tahu cara menggunakan aplikasi tertentu.

Yang perlu diperhatikan, keterlibatan lansia di media sosial memiliki tantangan tersendiri. Lansia perlu berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Risiko penipuan dan penyebaran informasi palsu (hoax) menjadi ancaman yang nyata di era digital. Lansia yang kurang    mengerti dan waspada dapat menjadi korban penipuan online atau termakan berita bohong yang menyesatkan. Selain itu, privasi juga menjadi isu penting yang perlu diperhatikan. Lansia perlu memahami bagaimana cara melindungi informasi pribadi mereka di media sosial dan menghindari berbagi informasi yang terlalu sensitif.

Dengan pemahaman yang baik tentang peluang dan tantangan media sosial, lansia dapat memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, tetap terhubung dengan orang-orang terdekat, dan menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Maka dari itu, penting untuk kita sebagai generasi muda dalam berperan aktif membantu lansia beradaptasi dengan era digital. Meskipun membutuhkan banyak kesabaran, pengertian, dan waktu, upaya ini sangat penting agar lansia tidak dirugikan oleh perkembangan zaman. Anggapan bahwa lansia tidak perlu mengikuti perkembangan zaman karena usia mereka tidaklah benar. Justru, di era digital ini, lansia juga berhak merasakan manfaat teknologi dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat. Dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, lansia dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, bukan malah merasa terasing.

Pemerintah, organisasi masyarakat, dan keluarga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan pelatihan tentang teknologi kepada lansia. Dengan edukasi, dukungan, dan inovasi yang tepat, teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, membantu mereka tetap aktif, dan juga mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun