Mohon tunggu...
Cheryl Otto Koeswara
Cheryl Otto Koeswara Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - seorang siswi yang bersekolah di Penabur

saya memiliki hobi dalam bidang kesenian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hobi dan Minat Mengenai Drama Korea

15 Agustus 2022   19:40 Diperbarui: 15 Agustus 2022   19:45 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

idntimes.com
idntimes.com

Dalam bidang sosial budaya, budaya Korea memiliki dampak positif yaitu dapat diterima oleh semua orang. Industri hiburan Korea menggunakan ini untuk meningkatkan popularitas dan keuntungannya. 

Pemerintah juga mendapat keuntungan melalui pendapatan negara serta ketenaran di dunia internasional. 

Dengan dukungan pemerintah yang besar, budaya Korea memiliki potensi untuk bersaing di pasar hiburan global. 

Seperti yang disarankan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Lee Chang-dong, Korea Selatan harus membangun infrastruktur budaya yang lebih kuat untuk membangun industri budaya global senilai lebih dari $1,4 triliun di seluruh dunia. Beberapa pencapaian korea selatan yang telah menciptakan industry hiburan global :

  • Popularitas hallyu atau Korean wave memengaruhi bidang pariwisata dari banyak turis yang berkunjung ke korea selatan.
  • Produk korea yang diimpor ke berbagai negara semakin populer.
  • Reputasi yang baik di internasional karena sudah berhasil menyebarkan budaya.

Dampak sosial budaya juga berpengaruh terhadap remaja. Diantaranya menambah wawasan mengenai kebudayaan korea. Terdapat kemungkinan tergantikannya budaya Indonesia oleh budaya korea. Oleh karena itu, para remaja juga harus bisa untuk mengatur bagaimana kedua budaya tersebut disaring dengan bijak. Selain itu, ada juga dampak drama korea terhadap kondisi mental para remaja yaitu menonton drama korea untuk menghilangkan stress.

Beberapa drama korea tentunya tidak selalu sukses. Ada juga yang mengalami rating yang rendah dan mendapat kritikan dari public. Sehingga biaya produksi yang dipakai bisa saja tidak balik modal. Tetapi ada juga yang membutuhkan biaya yang lebih besar dibanding drama pada umumnya. 

Kejadian ini umumnya terjadi pada drama bergenre fantasi yang membutuhkan cgi (efek khusus) di setiap episode. Drama korea “Arthdal Chronicles” menjadi drama dengan biaya produksi termahal yaitu setara dengan Rp 665 milliar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun