Mohon tunggu...
Maschun Sofwan
Maschun Sofwan Mohon Tunggu... Penulis - Blog : Aleniasenja.com | IG : @maschunsofwan | Youtube : Maschun Sofwan

Jejak Rindu Di Telaga Nurani

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Biarku Ukir Senyummu di Setiap Lembaran Rindu

13 Maret 2017   18:05 Diperbarui: 13 Maret 2017   18:06 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tak Mengapa aku biarkan rasa ini tumbuh kering tanpa ada sinar yang mengelilinginya. Tak mengapa rindu ini bercengkrama sepi tanpa hadirmu didalamnya, dan tak mengapa hati ini merasa resah ketika ia tak dapat terdengar berbicara tentangmu. Aku merasa, begitu terasa jika hadirmu bukanlah untukku namun entah kenapa hati ini memilihmu untuk bercerita, bercerita tentang cinta yang tak sanggup aku jadikan nyata.

Bila saja aku mampu menjadi diri seperti mereka yang begitu berani mengungkapkan apa yang mereka rasa, lalu terdengar merdu bagaikan alunan nada indah diteliga sang pujaan hati lalu keduanya terhanyut di dalam buaian indah jalinan asmara, tentunya aku tak akan pernah melakukan hal ini, aku tak akan mau terpaku dalam bait-bait gelisah dalam tulisan saja memujimu, tentu aku akan bertindak sejak hari itu, hari dimana hati ini mulai merasakan hadirnya cinta itu lalu mengatakan semua apa yang aku rasa ini kepadamu.

Namun Sepertinya aku bukanlah jiwa yang ditakdirkan seperti itu, aku bukanlah diri yang dilahirkan untuk seorang pemberani seperti mereka. Entah kenapa aku begitu sulit, begitu takut ketika rasa ini mengenal cinta lalu datang dihadapannya untuk mengungkapkannya.

Entahlah, sejak hari itu yang jelas aku sudah terbiasa dengan keadaan diri seperti ini, ketika cinta datang dalam hidupku, aku lebih nyaman mengatakannya kepada bintang malam yang selalu setia mendengar keluh kesahku. Aku lebih nyaman berbicara dihadapan tuhanku tentang cinta yang aku kagumi dirinya dan aku lebih nyaman mengukir indah senyumnya dalam lembaran rindu hariku.

Seperti dirimu, dirimu yang kini bertahta merdu dalam alunan nada indah waktuku. Senyummu telah aku ukir sejak hari itu datang menyambut dirimu hadir dengan cinta, sejak pertama kali kau menampakan diri dihadapanku. Memang tak ada yang pernah menyangka jika hati akan memilih tempatnya sendiri untuk dia berlabuh, namun kadang tempat yang dituju bukanlah tempat yang mudah untuk di tempati, kadang harus terluka bahkan air mata harus menetes disetiap jalan menuju tempat tersebut.

Banyak yang berkata jika cinta itu kehidupan, kehidupan yang di dalamnya terdapat rintangan dan cobaan. Bagaimana pun keadaannya, kita harus tetap tabah dalam menjalaninya dan  terus berusaha agar menemukan tempat yang memang telah ditakdirkan untuk kita bahagia. Sepertinya tak ada yang salah dengan perkataan tersebut dan Aku merasa hal itu terjadi di dalam hariku saat ini, di dalam hati ini mengenal cinta atas namamu. Bagiku, itu bukanlah perkara yang mudah untuk aku lewati. Berbagai hal harus aku tanggung dan berbagai cobaan terus datang menghadang tanpa permisi. Tapi diri ini akan terus mencoba untuk tidak berhenti begitu saja, pergi begitu saja untuk menghalau gelisah hati tentang cinta itu, namun semakin aku mencoba, semakin cinta memukulku untuk menyerah dan tunduk dalam impian milikinya yang tak akan pernah menjadi ada kalau tiada mungkin akan terjadi.

Hingga berulang-ulang, rasa menyerah ingin pergi terus terdengar bergejolak dalam hatiku, namun semakin aku bersikap kasar akan hal itu, semakin hati membatah jika ia tak akan pernah bisa menghapus lara jika aku hanya diam dalam sikap yang tak wajar dalam menerimanya hadir dengan baik dan menunggu kehadiranya dengan indah dalam waktuku.

Perlahan, aku mencoba untuk bersikap baik, belajar untuk menghargai apa yang terjadi dalam waktuku dan salah satu yang aku harus belajar banyak adalah tentang rasa, tentang cinta yang memilih dia sebagai keindahan anugerah dari tuhanku dan aku harus mengsyukuri kehadirannya itu.

Semenjak hari itulah aku tak lagi menyalahkan siapapun untuk hal yang terjadi dalam hidupku dan termasuk dia yang telah menyita banyak lelah hati dalam waktuku. Aku mulai mengerti cinta yang sesungguhnya dan aku mulai mengerti banyak tentang dia yang ditakdirkan tuhanku untuk bertemu dengan salah satu dari ciptaan indah sepertinya dan aku harus berterima kasih tentang apa yang telah di berikan tuhanku dalam hidupku.

Untukmu Wanita terindah, senyum yang indah dan mata yang indah. Aku memang tak pernah menampakan diri sebagai jiwa yang mampu mengungkapkan rasa itu dengan nyata di hadapanmu, namun tahukah engkau jika aku pernah berusaha membuka diri untuk berusaha mendekatimu, berusaha agar kau peka dengan perhatian yang aku ucapkan kepadamu, dan tanda senyum penuh bahagia yang pernah aku berikan kepadamu, namun hingga penantian yang aku luangkan untuk menunggu jawab pastimu sepertinya tak pernah ada dan itulah sebabnya sejak hari itu aku berhenti, berhenti untuk menggunakan cara itu karena aku telah mengerti jika kau memang tak akan pernah mengerti dan memahami adanya cinta di dalam hatiku untukmu.

Aku menjauh perlahan sangat jauh. Aku tak lagi seperti hari dimana aku begitu sering bertanya kepadamu walaupun untuk hal yang tak penting untuk aku tanyakan kepadamu. Aku tak lagi ada ketika kau membutuhkan bantuan tentang apa yang sedang terjadi dalam harimu dan aku tak lagi bercerita tentang apa yang aku rasa sangat penting untuk aku sampaikan kepadamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun