Mohon tunggu...
Maschun Sofwan
Maschun Sofwan Mohon Tunggu... Penulis - Blog : Aleniasenja.com | IG : @maschunsofwan | Youtube : Maschun Sofwan

Jejak Rindu Di Telaga Nurani

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Bukan Malaikat

7 Januari 2016   18:29 Diperbarui: 7 Januari 2016   18:34 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun cobaan silih berganti untuk berpaling darimu, namun aku berusaha untuk ingat akan dirimu selalu agar apa yang kau titipkan dalam hatiku bisa aku jaga hingga aku bisa buktikan jika disini aku selalu untukmu. Aku mengenalmu bukan waktu yang sebentar, silih berganti kau pernah buat aku menderita, seiring waktu berjalan kau pernah buat aku terpuruk. Namun rasa maaf selalu aku berikan untukmu. Seperti dahulu, keadaanya kembali seperti saat ini lagi. Kau menghilang, entah bersama siapa, entah dengan siapa aku tak tahu. Mungkin saja kau telah temukan yang baru seperti dulu yang pernah kau perlihatkan kepadaku hingga aku sejenak membencimu. Aku lelah, aku kecewa dengan perlakuanmu terhadapku.

Dalam usaha dan jera hati aku bangun kembali puing harapan dalam hati yang pernah hancur namun kau hancurkan lagi dan lagi hingga saat ini runtuh berkeping remuk tak tersisa lagi untuk mampu aku bangun kembali. Membencimu sepertinya bukan hal yang baik bagiku namun perlakuanmulah yang membuatku ingin pergi jauh tak akan kembali lagi dalam kehidupanmu. Aku hanya manusia yang hanya mampu berbuat seperti ini untukmu. Aku memang lemah yang tak bisa menahan emosi disaat seperti ini.

Aku hanya manusia biasa yang tak mampu menahan rasa rindu akan dirimu. Awal tahun baru 2015, awal tahun baru 2016, kau selalu seperti ini dan pada akhirnya kau menghilang entah pergi kemana lalu kau kembali di ujung waktu. Aku mungkin tak akan seperti itu lagi jika suatu hari nanti kau kembali temukan aku mengadu rasa akan hatimu. Mungkin aku tak akan berkata iya lagi jika suatu hari nanti kau kembali curahkan rasa rindumu. Mungkin aku bukan aku yang dulu lagi yang mampu kau tebak apa jawabanku jika kau bertanya akan rasamu dan mungkin aku tak akan bisa menjawab lagi apa yang kau janjikan kepadaku seperti dahulu.

Aku hanya ingin bahagia bersama mereka yang ingin bahagia bersamaku bukan orang yang ingin membaut penderitaanku bersamaku. Aku hanya ingin dia yang memang bersedia hidup bersamaku bukan karena itu dan ini bukan seperti perlakuanmu itu karena jujur aku tak mampu berbuat sedemikian itu mengikuti tingkah lakumu yang tak ada tanda akhir yang baik. Aku sangat mencintamu, aku sangat membutuhkanmu dan aku sangat ingin hidup bersamamu suatu kelak nanti jika aku telah selesai dalam misi masa depanku.

Namun sepertinya itu tak akan bisa terwujud walaupun aku menantang takdir karena diriku sendiri yang merasakan betapa aku tak ingin lagi kembali seperti dulu kala dimana aku rela berkorban rasa untuk dirimu. Cinta memang cinta, cinta memang suci dan tak akan pernah salah, hanya saja kadang manusiaya sendiri yang membaut cinta itu menjadi salah. Cinta anugerah tuhan yang diberikan kedunia ini untuk mengisi ruang bahagia disetiap insan.

Namun hanya saja anugerah itu kadang tak mereka gunakan dengan nurani hingga menjadi momok yang menakutkan dalam mahligai kehiduppan mereka. Aku tak menyerah akan mereka yang menantiku disana, aku tak akan pernah membenci cinta karena aku hanya yakin jika suatu hari nanti aku akan temukan dia yang memang tercipta bahagia untukku dan aku sangat percaya dengan hal itu. Untuk cinta yng pernah ada, untuk rasa yang pernah bersuara dan untuk dia yang pernah tersenyum untukku seperti hari itu.

Aku tak akan pernah bisa membencimu karena hanya perlakuanmu terhapadku untuk sekian kalinya. Kata maaf akan selalu aku berikan untukmu wahai kau rindu yang terhenti oleh waktu. Terimakasih atas waktu yang telahkau jaga untuk mengisi hatimu dengan hadirku. Terima kasih atas ucapan sayangmu akan rindu yang sesak hariku disini dan semoga apa yang kau inginkan dan apa yang cari akan kau temukan jauh lebih baik dariku dan doaku akan selalu menyertaimu hingga aku terlelap dalam tidur hingga menghilang seiring waktu berjalan.

Maafkan aku jika aku tak mampu berbuat dengan apa yang kau inginkan, berdalih indah dalam harimu dan bercerita merdu dalam waktumu. Aku percaya dan aku sangat percaya jika suatu hari nanti kau akan menemukan orang yang memang pantas untukkmu dan aku jangan pernah kau pikirkan lagi keadaaku seperti apa karena aku sudah cukup tangguh menghadapi keadaan seperti ini dan jagalah dirimu baik disana dan pesanku jadilah wanita yang baik dan sholeha yang taat akan agamamu dan juga orang tuamu. Terima kasih cinta, rindu dan waktu yang pernah aku berikan untukku wahai kau wanita yang pernah hadir indah dalam hidupku…

Karya : Maschun Sofwan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun