SANGATTA- Bupati Kutai Timur Ismunandar mengatakan tradisi dan budaya merupakan suatu hal yang tak ternilai harganya. Budaya syukuran dengan adat tertentu yang dilakukan oleh masyarakat termasuk salah satunya.
“Masing-masing daerah memiliki budaya bahkan antara negara memiliki budaya. Budaya merupakan perekat dan pemersatu bangsa. Selaku Bupati saya ucapkan selamat merayakan syukuran panen walaupun tidak maksimal,” kata Ismu saat menghadiri syukuran panen tahunan di Dusun Meratak, Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, belum lama ini.
Ismu meminta agar setiap kebudayaan dan tradisi adat istiadat untuk senantiasa dilestarikan. Sebab, kebudayaan selain merupakan warisan nenek moyang pendahulu juga merupakan kekayaan suatu bangsa. Berikutnya walaupun mengalami kegagalan panen tahun ini, namun Ismu tetap menyemangati para petani agar tetap semangat dan tak putus harapan mengembangkan pertanian didaerah ini. Menurutnya masing banyak hasil pertanian lainnya yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan penghasilan.
Selain mengadiri syukuran panen, orang nomor satu di Pemkab Kutim ini juga menghadiri kegiatan bakti sosial sunatan massal, pengobatan gratis. Bupati beserta isteri dan rombongan disambut tarian khas Dayak dan dikalungi manik (sebangan inuq bukoq), dipakaikan Lafung Aput (topi dayak pria), Mandau (senjata tradisional suku Dayak). Sedangkan seraung (topi wanita khas dayak) dipakaian untuk isteri Bupati.
Kunjungan Bupati kali ini didampingi Isteri Encek UR Firgasih yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kutim. Selain itu juga ada perwakilan Kodim 0909 Sangatta, perwakilan Lanal Sangatta, Camat Bengalon Rudi Baswan, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadistanak) Mardjoni, Kepala RSUD Kudungga dr Bahrani, perwakilan Dinas Kesehatan. Hadir pula Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Winarso, Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Zaini, Kepala Bagian Pemerintahan Alexander Siswanto, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta ratusan warga Dusun Meratak.
Camat Bengalon Rudi Baswan mengatakan, kecamatan yang dipimpinnya tahun 2015 dan 2016 turut mengalami bencana kekeringan yang menyebabkan gagal panen seperti kecamatan lain. Selain gagal panen padi sawah, padi gunung juga mengalami kondisi yang sama.
“Namun walaupun kondisi tersebut terjadi, tetapi tidak mengurangi rasa syukur warga Kecamatan Bengalon khususnya Dusun Meratak untuk melakukan syukuran panen,” kata Rudi.
Terkait upaya mengantisipasi kekeringan dikemudian hari, Rudi mengatakan kepada Bupati bahwa pembuatan embung menjadi satu solusi jangka pendek. Hal tersebut dilakukan guna memenuhi ketersediaan pasokan air warga sekaligus mengairi tanaman. Embung difungsikan untuk menampung air hujan yang belakangan sudah mulai sering turun. (hms/Hs89)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H