Tulisan ini adalah tulisan jujur apa adanya yang tidak diperuntukkan untuk orang lain, bukan untuk riset ilmiah dan tulisan baku lainnya. Tidak menggunakan metode penulisan yang benar dan hanya berdasarkan data empiris. Walau diletakkan di ranah publik, tulisan ini sejatinya hanya untuk tokoh pribadi (Zikro). Siapapun boleh membaca dan mengomentari, namun mohon untuk dimaklumi jika terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan. Sila untuk masuk ke dalam kisah kami.
Pertemuan singkat itu mampu membawa ku pergi jauh ke pulau indah yang tak pernah aku kunjungi.
Ia mampu memberikan rasa yang tak pernah jua aku harapkan, dari seseorang yang bahkan tak pernah aku duga hadir di hidup ku dan menjadi bagian dari hidup ku begitu cepat.
Pelaut hebat tak pernah lahir di laut yang tenang, begitu juga dengan kisah kami. Acap kali komunikasi menjadi badai yang membuat kami terombang-ambing, namun ia adalah nahkoda yang hebat. Si pengontrol laut itu sendiri untuk wanitanya yang sering ketakutan sendirian dan tenggelam.
Kenalkan, dia Zikro Rahmansyah. Laki-laki yang lahir di bulan yang sama dengan ku, dan di tanggal yang sama dengan ayah ku. 25 Juni 1997, ia menjadi kebanggaan orang tuanya setelah kakanya 2 tahun sebelumnya. Ia juga seorang kaka yang selalu dipuja oleh kedua adiknya karena kebaikan dia mendukung proses mereka bertumbuh.
Senyum pepsodent itu mampu mengalihkan dunia ku, tak pernah sedikit pun aku melihat dia tersenyum dengan tidak tulus.
Sosok yang ceria dan mampu menjadi partner sekaligus mentor ku.
Aku bertemu dengannya di tempat yang hijau dan asri, di acara yang begitu baik dengan tujuan mulia. Kami satu visi, kami ditemukan oleh niat bermanfaat untuk sesama. Kami memiliki tujuan yang sama dengan cara yang berbeda.
Proses melengkapi kami menyebutnya,
Proses perkenalan yang begitu sebentar, membuat kami ingin mengenal lebih dalam walau hanya di dunia virtual. Aku harap ini memang cara-Nya untuk menjaga kami agar kelak disatukan dan tak pernah dipisahkan.
Zikro adalah seseorang yang memiliki sifat kepemimpinan yang bagus, ia juga memiliki banyak kelebihan yang mampu membuat ia terpilih menjadi berbagai awardee beasiswa dan kegiatan bergengsi lainnya di tanah air.
Ia mengambil hati ku dengan caranya, selalu membanggakan aku dimanapun ia berada, tak pernah malu dengan sikap-sikap ku yang kadang membuat ia geleng-geleng kepala. Bahkan ia tak pernah memikirkan hasil tulisan ku di artikel ini sebelum ku edit. Kadang, aku heran sekali. Padahal, aku sendiri malu setengah mati dengan diri ku dengan apa yang telah terjadi karena artikel ini. Rasanya harga diri ku terlempar kesana kemari karena ungkapan hati ku yang begitu diluar dugaan dibaca banyak orang.
