Mohon tunggu...
geide mouth
geide mouth Mohon Tunggu... -

ga ada yang spesial, lebih ke peniru yang baik....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Hatiku Merindukanmu

7 September 2010   05:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:23 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah kesalahan terbesar dalam hidup.. Hmm dan tak mau memaafkan aku lagi, cukup ngeri juga ancaman mu, tak akan memaafkan aku seumur hidupmu, aku pun sudah tak punya nyali lagi bertemu denganmu, bahkan untuk menelepon atau kirim sms pun aku tak berani lagi..

Aku sudah membawa diriku jauh, agar aku tidak lagi berusaha menemuimu

Aku pun enggan berandai-andai apa yang akan terjadi nanti, hatiku memang masih mengingatmu, tetapi beban syariat membuatku tak bisa terus menerus begini. Aku punya hidup dan harus kumanfaatkan sebaik-baiknya.. Aku akan berusaha agar aku tak terus berharap, aku pun sudah pergi jauh, menutup semua kemungkinan agar aku bisa menghubungi mu lagi, bahkan yang terakhir, aku sengaja mencacimu agar kau benci dan membenciku.

mungkin kau akan kesal sekali jika membaca apa yang kutulis, seolah aku menuduhmu bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam hidupku. Tidak sama sekali tidak...ah sudahlah, semuanya telah berakhir.. Aku sebenarnya tak ingin mengingatmu lagi, cukup sudah semuanya.. Tapi hatiku tidak! Dia masih mengenangmu, aku tak dapat berbuat apa-apa, itu diluar kesanggupanku, mudah-mudahan perjalanan waktu akan membuat hatiku pelan-pelan melupakanmu. Meskipun aku tahu, hatiku akan terus mengingatmu sampai nanti ia tak berdetak lagi, aku pun hanya mampu membantu hatiku dengan melakukan apa yang kulakukan ketika pertama kali kau marah padaku. Semoga Allah memberkahi dan merahmatimu, salam dari hatiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun