Mohon tunggu...
cherly olivia cahyani
cherly olivia cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

MOTIVASI TANPA BATAS, Peran Orang Tua Berpendidikan Rendah dalam Kesuksesan Anak Menuju Sarjana

2 Desember 2024   22:14 Diperbarui: 2 Desember 2024   22:53 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan sering dianggap sebagai tiket menuju kehidupan yang lebih baik. Namun, bagi banyak anak dari keluarga dengan orangtua berpendidikan rendah, perjalanan menuju gelar sarjana sering kali diwarnai dengan berbagai tantangan. Meski demikian, cerita-cerita inspiratif tentang bagaimana orang tua dengan pendidikan formal terbatas mendukung anak-anaknya hingga ke jenjang pendidikan tinggi menunjukkan bahwa motivasi dan cinta tanpa syarat mampu melampaui segala keterbatasan.

Orangtua dengan latar belakang pendidikan rendah mungkin tidak dapat membantu anak-anak mereka dalam menyelesaikan tugas sekolah atau memahami pelajaran. Namun, dukungan emosional yang mereka berikan sering kali menjadi pondasi yang kuat bagi anak untuk terus maju. Ucapan sederhana seperti "bapak ibu percaya apapun keputusanmu dan kita percaya kamu pasti bisa" itu mampu membangkitkan semangat yang besar dalam diri anak. Mereka merasa didukung dan dicintai, sehingga memiliki dorongan kuat untuk meraih pendidikan.

Selain itu, kerja keras orang tua menjadi teladan hidup yang nyata. Banyak orang tua yang rela bekerja keras, menjalani pekerjaan berat, atau mengorbankan kenyamanan demi membiayai pendidikan anak. Meski tak diucapkan, tindakan ini mengajarkan anak tentang nilai perjuangan dan pentingnya Pendidikan. Anak-anak dari keluarga seperti ini sering tumbuh dengan rasa tanggung jawab yang besar, ingin membalas pengorbanan orang tua mereka.

Meski keterbatasan Pendidikan membuat orang tua uni tidak bisa memberikan dukungan akademis secara langsung, mereka menunjukkan komitmen tinggi terhadap pendidikan anak dengan memprioritaskan kebutuhan sekolah. Mereka juga aktif mencari informasi bantuan dari lingkungan sekitar, seperti guru, atau kerabat, untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan kesempatan belajar yang terbaik.

Kisah nyata seorang anak petani di pedesaan yang berhasil menjadi sarjana adalah contoh nyata bagaimana motivasi orangtua dapat menjadi kekuatan utama. Dengan latar belakang orang tua lulusan SD yang bekerja keras tanpa mengenal lelah, anak tersebut berhasil mengatasi segala hambatan. Kata-kata motivasi sederhana yang mempu menjadi pendorong besar bagi sang anak untuk mengejar pendidikan hingga perguruan tinggi yaitu seperti "sekolahlah yang tinggi dan raih cita-citamu agar tidak seperti kami juga dihargai oleh orang".

Kesuksesan anak-anak dari orang tua berpendidikan rendah membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya soal kecerdasan akademik, tetapi juga tentang proses kerja keras, ketekunan, dan dukungan emosional. Perjalanan mereka adalah pengingat bahwa cinta dan motivasi dari orang tua, tanpa memandang latar belakang pendidikan, mampu menciptakan, kejaiban. Keterbatasan bukanlah penghalang, tetapi justru menjadi alasan untuk terus maju dan meraih mimpi besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun