Mohon tunggu...
cherly olivia cahyani
cherly olivia cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dilema Sarana: Antara Gelar dan Tantangan Pengangguran

24 November 2024   20:56 Diperbarui: 24 November 2024   21:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengertian pengangguran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Seseorang yang tidak bekerja namun tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai pengangguran.

Sementara itu menurut Sadono Sukirno, pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja ingin memperoleh pekerjaan akan tetapi belum mendapatkannya.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengangguran adalah keadaan  Dimana seseorang yang tidak bekerja baik itu untuk memenuhi kebutuhan finansial ataupun kebutuhan hidup yang lebih layak. Bisa juga didefinisikan sebagai seseorang yang tidak bekerja sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih baik baik untuk dirinya maupun keluarganya guna memenuhi taraf kehidupan yang baik. Dengan kata lain bahwa pengangguran adalah orang yang sedang tidak bekerja sama sekali.

              Menurut Dana Moneter Internasional (IMF) pada Februari 2024 menempatkan Tingkat pengangguran di Indonesia sebagai yang tertinggi di antara enam negara anggota ASEAN lainnya yang masuk dalam daftar. Persentase pengangguran di Tanah Air mencapai 5,2% atau 0,1% di atas Filipina. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan terdapat 214 juta penduduk usia kerja per Februari 2024 diantaranya adalah lulusan sarjana.

              Sehingga dalam beberapa tahun terakhir ini fenomena ulusan sarjana menjadi pengangguran semakin sering menjadi perbincagan publik. Meskipun tingkat pendidikan tinggi dituntut dan dianggap sebagai jalan menuju kesuksesan, kenyataannya menunjukkan bahwa banyak lulusan universitas favorit kesulitan mendapatkan pekerjaan sesuai dengna keahlian mereka.

Fenomena lulusan sarjana menjadi pengangguran tidak lepas dari berbagai faktor yang saling berkaitan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan industry
  • jumlah lulusan pencari kerja melebihi jumlah lapangan kerja
  • kurang aktif dalam mencari informasi
  • terlalu pilih-pilih pekerjaan
  • belum mengerti betul apa yang diinginkannya

Kondisi pengangguran di kalangan lulusan sarjana tidak hanya memengaruhi individu secara personal, tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas, baik secara sosial maupun ekonomi. Berikut adalah beberapa dampak yang dapat ditimbulkan:

  • ditinjau dari segi ekonomi, pengangguran akan meningkatkan jumlah kemiskinan.
  • Pergeseran minat belajar, artinya hal ini dapat memengaruhi pandangan masyarakat terhadap pentingnya Pendidikan tinggi.
  • ditinjau dari segi keamanan, banyaknya pengangguran membuat para penganggur melakukan tindak kejahatan demi menghidupi perekonomiannya, seperti merampok, mencuri, menjual narkoba, tindakan penipuan.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan langkah yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari institut pendidikan hingga pemerintah. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan:

  • pengembangan keterampilan praktis untuk bekal mahasiswa
  • pengadaan pelatihan kerja
  • pengadaan kelas kursus interview dan penulisan CV
  • memotivasi mahasiswa untuk menjadi pencipta lapangan kerja, bukan hanya pencari kerja, dengan memberikan pelatihan kewirausahaan.

Masalah pengangguran di kalangan lulusan sarjana adalah tantangan besar yang memerlukan kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan mahasiswa. Dengan pembenahan sistem pendidikan dan pengembangan keterampilan yang relevan, dihrapkan lulusan sarjana dapat lebih siap menghadapi tantangan kerja dan memberikan kontribusi positif bagi Masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun