Mohon tunggu...
mahmudah nurur rohmah
mahmudah nurur rohmah Mohon Tunggu... -

hanya seorang gadis kecil di keramaian kota yang terkadang menjemukan karena berbagai kepalsuan dibalik percik kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malaikat Bersayap Iblis

31 Maret 2015   15:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:44 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kabut menghalang kala malaikat jatuh menghempas
pecah tanpa pantul bagai batas cahaya senja
aku malaikat dengan sepasang sayap iblis
datang… datang…. datang… menatapmu…
aaaaaaggghhhhh!!!!!!!
lihat pendosa-pendosa busuk!!
sayap malaikatku patah atas maksiat-maksiat kecilmu!!
mati saja kau pendosa hina!
kan ku jagal dan koyak hingga jiwamu tak lagi utuh
hatimu batu, otakmu kaca film
logikamu hidup, kalbumu mampus!
kesombongan atas ilmu hitam putihmu memuakkan
hitammu hasilkan kutukan di sekeliling
putihmu hasilkan kemunafikkan sikap baikmu
hilang…!
hilangkan sombong dan dustamu..!
musnah.. musnah… benahi!!!!
atau..atau..atau..atau..atau..atau..atau.. atau.. atau.. atau.. atau..
hihihihi… huahahahahahahahahahaha!!!!!!!
MATILAH KAU,,, MATI!!!!!
akan ku bawa nyawa najismu itu,
masuk lautan api dalam asilum-asilum Tuhan
hihihi….
Asilum di ujung batas alam baka.. dengan kau..
sebagai bahan pengaktif tungkunya..!!!

(Semarang, 16 September 2014, 11:20 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun