kita berjumpa saat langit merah,
Lalu,
seperti warna yang selimuti detik
perlahan-lahan masing-masing dari kita merupa jadi asa
karena semua peluh terpenjara oleh keabsurdannya sendiri.
Lantas,
semua menjadi begitu sejuk, layaknya desah yang mengitari hidup itu sendiri.
sebab tak ada lagi tanya diantara kata, apalgi sekedar rupa-rupa
kemudian,
tiap suara menjadi nada, dan seperti yang kau ucapkan waktu itu...
"aku adalah manifestasi Tuhan atas keingintahuanNya'
Lalu,
lantas,
kemudian...
kita satu
(bukankah kita kerap mengimpikan hal itu semua)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H