Mohon tunggu...
Cheonsa Kartika
Cheonsa Kartika Mohon Tunggu... -

Shit happens, but life goes on.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dear Mama dan Papa

13 Desember 2013   16:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:58 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ma..........

darimu aku belajar bahwa kasih sayang itu tak perlu diungkapkan dengan kata-kata, tapi dengan perlakuan. Dari setiap pelukan hangatmu, aku mengerti apa itu cinta kasih. Dari setiap belaianmu,aku belajar mengasihi. dan dari setiap nasehatmu,aku belajar bijaksana. Dari setiap makanan yang kau hidangkan setiap hari, aku belajar bagaimana perhatian sepenuh hati itu.

Mama, memang aku jarang sekali mendengar kau mengatakan aku mengasihi mu nak. Hampir tak pernah ku dengar kau mengatakan aku mencintaimu sayang, kau segalanya bagi mama. Jarang ma bahkan hampir tak pernah, tapi aku mengerti dan belajar memahami sypa aku bagimu dalam setiap perlakuan mu kepadaku.

Terimakasih ma, darimu aku belajar segalanya. Meski tak pernah kau bilang kalau kau sedang mengajari ku. Meski tak pernah kau ungkap,belajarlah hidup dari mama mu ini nak. Aku beruntung memiliki mama sepertimu, the mom like you is impossible to find. I'm lucky ma,very lucky for having you as my mom. Tak perlulah mengeluarkan ratusan bahkan ribuan kata-kata mutiara untuk membuat orang mengerti tentang besarnya kasih sayang kita, hanya cukup dengan perlakuan sederhana yang membuatnya paham akan segalanya.

Papa........

Darimu aku juga belajar bahwa cinta itu adalah perbuatan, bukan kata-kata ataupun tulisan yang berisi ribuan bait indah, yang bisa jadi semua itu hanyalah omong kosong. Dari setiap keringat yang kau teteskan demi kami, aku mengerti besarnya cintamu. Walau tak banyak waktu yang kau luangkan untuk kami, walau tak banyak kesempatan mu, untuk sekedar berkata aku mencintai kalian semua. Aku paham pa, sangat paham kalau kau sangat mencintai kami.

Pa, aku sudah 23 tahun. dan selama itu aku tak bisa ingat berapa kali kau bilang kau mencintaiku,mengasihiku,menyayangiku karna kalimat itu begithu asing di telingaku. Tapi selama 23 ini pula aku mencoba mengerti bahwa kasih sayang mu itu nyata, dan kau wujudkan dalam sikap dan perbuatanmu. Dalam setiap nasehat mu,aku mengerti dalamnya kasih sayangmu pa.

Dan karna itu smua, aku juga bungkam. Jarang sekali aku ucapkan bahwa betapa besar aku mencintai kalian,karena boleh jadi itu smua nanti adalah omong kosong belaka. Aku, juga ingin mewujudkannya dalam bentuk perbuatan, sikap, dan perlakuan ku pada kalian. Semoga kalian juga memahami bahwa semua yang kalian ajarkan ku tanamkan dalam hati, dan ku realisasikan dalam perbuatan ku.

Jangan marah, kalau aku jarang bicara. Jangan tersinggung jika aku jarang sekali memberi kata-kata indah,karena aku bukan pujangga. Aku bertekad untuk mewujudkan smuanya melalui perlakuan ku pada kalian, karena itu yg kalian ajarkan. Dan itu terasa begithu berharga daripada hanya sekedar kata-kata Ma,Pa. Do'akan slalu anak mu ini Pa, Ma... Semoga bisa menjadi orang hebat dan bijaksana seperti kalian.

Aamiin.........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun