Mohon tunggu...
Chenanjah Refa Pujani
Chenanjah Refa Pujani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang memiliki hobi menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Komunikasi di Media Sosial

3 Desember 2022   16:00 Diperbarui: 3 Desember 2022   16:05 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Etika Komunikasi di Media Sosial
 
Chenanjah Refa Pujani (602021034)
Program Studi Public Relation, Universitas Kristen Satya Wacana
 
Abstrak
Kehadiran internet telah mendorong para developer untuk menghasilkan inovasi yang baru di mana mereka menciptakan beragam aplikasi untuk memenuhi kebutuhan sosial manusia. Seperti yang kita tahu, salah satu sifat dari media baru seperti media sosial ini adalah interaktivitas di mana mereka para pengguna dapat saling berkomentar, menyampaikan kesukaan mereka, kegiatan mereka, promosi, dan lain sebagainya. Layaknya seperti media sosial membuat mereka sebagai pengguna dapat saling terhubung antara satu dengan yang lain. Dengan interaktivitas yang terjadi membuat orang menjadi bebas menyampaikan ide atau gagasan yang dimilikinya. Namun dalam hal ini kita perlu menyadari dan memperhatikan bahwa etika komunikasi dalam bermedia sosial sangatlah penting. Kita perlu menggunakan etika supaya meminimalisasi konflik yang dapat terjadi.
 
Pendahuluan
Komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada individu maupun khalayak. Menurut Carl I.Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Menurut Edward Depari menjelaskan komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan pada penerima pesan. Namun jika komunikasi tidak disampaikan dengan baik dan dengan etika yang tidak baik pula, maka dapat menyebabkan suatu konflik. 

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi informasi khususnya internet sudah merajalela. Kehadiran internet telah mendorong para developer untuk menghasilkan inovasi yang baru di mana mereka menciptakan beragam aplikasi untuk memenuhi kebutuhan sosial manusia. Layaknya seperti media sosial membuat mereka sebagai pengguna dapat saling terhubung antara satu dengan yang lain. 

Hubungan tersebut membuat khalayak saling berkomunikasi, berinteraksi, menyampaikan pendapat mereka secara bebas dan transparan. Seperti yang kita tahu, salah satu sifat dari media baru seperti media sosial ini adalah interaktivitas di mana mereka para pengguna dapat saling berkomentar, menyampaikan kesukaan mereka, kegiatan mereka, promosi, dan lain sebagainya. Namun dalam berkomentar pun kita harus menggunakan etika, bukan hanya ketika melakukan komunikasi langsung saja namun komunikasi tidak langsung seperti ini yang seharusnya lebih memperhatikan etika. 

Setiap manusia memiliki persepsi dan cara pandang masing-masing terhadap suatu hal, sedangkan kita tahu bahwa bahasa lisan dan bahasa tulisan berbeda. Maka dari itu, kita harus pandai-pandai dalam menelaah kalimat dalam berkomunikasi melalui media sosial. Banyak permasalahan yang terjadi dalam media sosial hanya karena ketidaktepatan etika dalam berkomunikasi. Banyak dari mereka yang salah mengartikan suatu informasi bahkan sampai menyebarkan informasi tersebut tanpa seijin pihak yang berwenang. Tidak sedikit pula yang menjadi provokator dalam informasi tersebut, padahal kita juga perlu mengetahui kebenarannya. Maka dari itu setiap kita para pengguna media sosial perlu menggunakan etika dalam berkomunikasi di media sosial. Menurut K. Bertens etika yakni nilai dan norma moral yang menjadi suatu acuan bagi umat manusia baik secara individu maupun kelompok dalam mengatur semua tingkah lakunya. Menurut Drs. O. P. Simorangkir etika merupakan pandangan manusia terhadap baik buruknya perilaku manusia. Menurut Aristoteles etika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. Jadi, etika adalah sebuah pandangan mengenai baik buruknya perilaku yang dilakukan manusia. Kita perlu menyadari bahwa etika dalam berkomunikasi sangat penting untuk kita perhatikan dan lakukan supaya meminimalisir terjadinya konflik. 

Pembahasan
Seiring berjalannya waktu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih. Demikian pula dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin memudahkan kita. Komunikasi merupakan sebuah media untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi yang melibatkan satu orang ataupun khalayak. Maka dari itu media yang digunakan dalam menyampaikan sebuah informasi pun tentunya berbeda. Seiring berkembangnya zaman, berbicara tentang hubungan media dan informasi tentunya terdapat perbedaan maupun perubahan yang terjadi. Dahulu kita menggunakan surat, radio, televisi, telepon genggam, dan sebagainya, sekarang kita dapat menjalin komunikasi dengan mudah. 

Menurut Britney Pincky dalam Kompasiana, media-media ini dibagi menjadi dua yakni media lama dan media baru (new media). Media yang dulu sering digunakan yakni media elektronik (televisi, radio) dan media cetak (surat kabar, majalah). Media lama ini sangat terbatas, dimana komunikasi yang digunakan yakni komunikasi satu arah karena khalayak tidak terhubung dengan pengguna atau media tersebut. Selain itu juga tidak interaktif, dimana dengan media lama kita tidak ada ruang untuk menyampaikan pendapat kita dan dalam media lama, khalayak harus menunggu informasi pada waktu yang dijadwalkan. Akan tetapi informasi yang disampaikan oleh media lama dapat dipertanggungjawabkan.
 
Sedangkan dengan adanya media baru, penyebaran informasi dipermudah dengan jaringan internet. Semua informasi dapat tersampaikan dengan cepat. Bentuk media dari media baru yaitu website, radio streaming, televisi online, dan media sosial (Twitter, Facebook, Instagram, YouTube, Whatsapp, dll). Dengan adanya media baru, proses produksinya tidak terbatas dimana siapapun dapat memberikan informasi kepada khalayak, selain itu masyarakat juga semakin mudah dalam mencari informasi. 

Komunikasi yang terjadi yakni komunikasi dua arah, karena para pengguna dapat terhubung secara langsung dengan media maupun pengguna. Namun dalam penggunaan media baru informasi yang disampaikan kepada khalayak tidak bisa dipertanggungjawabkan karena terdiri dari berbagai macam sumber. Dari sini dapat kita lihat bahwa media lama dan media baru sangat berbeda dalam proses komunikasinya. Seperti yang kita tahu bahwa kita memiliki cara pandang atau persepsi yang berbeda-beda dalam menanggapi sebuah informasi. Dalam media baru khususnya media sosial, kita bisa melihat bahwa adanya komunikasi dua arah yang membuat media sosial semakin digemari banyak orang. 

Dengan interaktivitas yang terjadi membuat orang menjadi bebas menyampaikan ide atau gagasan yang dimilikinya. Bahkan secara transparan, dalam media sosial banyak yang mencurahkan apa yang menjadi problem hidupnya, menceritakan kegiatan sehari-hari, selain itu masyarakat juga menggunakan media sosial sebagai media untuk mencari penghasilan. Permasalahan yang saat ini sedang terjadi yakni etika komunikasi dalam menggunakan media sosial. 

Banyak permasalahan yang terjadi dalam media sosial terkait etika dan terjadi di sekitar kita, seperti berkomunikasi tidak tepat waktu, melakukan spamming, berkomentar negatif dan menjatuhkan. Berdasarkan Turnip dan Siahaan (2021), etika komunikasi meliputi sikap dan pemikiran yang baik, menghargai lawan bicara, serta menyesuaikan waktu saat akan melakukan komunikasi. Maksud dari sikap dan pemikiran yang baik adalah berkomunikasi dengan sikap yang sopan dan ramah. Selain itu, komunikan harus mempersiapkan apa yang ingin disampaikan. Pemikiran yang ingin disampaikan harus bebas dari unsur negativitas. Jika demikian, maka konten komunikasi akan lebih mudah diterima oleh lawan bicara. Penerapan poin ini pada media sosial adalah mempersiapkan apa yang ingin diunggah. Unggahan tidak boleh mengandung unsur-unsur yang dapat menjelekkan atau merugikan pihak manapun. Hal ini juga termasuk ke dalam sikap sopan.

Selanjutnya, menghargai lawan bicara lebih kepada bagaimana kita merespons apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Media sosial memperbolehkan kita untuk berhubungan dengan siapa saja, namun demikian kita perlu perhatikan bagaimana proses komunikasi terjadi. Contoh konkrit dari menghargai lawan bicara adalah menjadi pendengar yang baik. Yang dimaksudkan adalah tidak memotong pembicaraan saat percakapan terjadi, meskipun percakapan tersebut dilakukan secara online melalui media sosial.

Setiap orang memiliki waktu dan kegiatannya masing-masing. Mengenai hal ini, dalam berkomunikasi dalam media sosial perlu memperhatikan waktu agar lawan bicara tidak terganggu dan tujuan kita ingin berkomunikasi dengan orang lain terlaksana. Waktu yang tepat untuk menghubungi seseorang melalui media sosial ataupun secara langsung adalah saat jam kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun