Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, banyak cafe-cafe baru di Salatiga tepatnya di jalan H. Ilyas (seberang daerah Pulutan atau seberang Jalan Lingkar Selatan Salatiga).Â
Jalan Lingkar Selatan Salatiga memang ramai karena merupakan penghubung dari masuk hingga keluarnya Kota Salatiga. Maka dari itu jika membangun cafe di sekitar Jalan Lingkar Selatan Salatiga merupakan ide yang cemerlang karena termasuk dalam jalan yang strategis. Akhir-akhir ini sepanjang jalan H. Ilyas banyak berdiri cafe-cafe yang memanfaatkan lahan sawah.Â
Banyak dari mereka yang memiliki konsep sama yakni sebuah cafe yang dapat digunakan untuk mengerjakan tugas sekaligus menikmati indahnya pemandangan sawah dan gunung.Â
Sebelum berdirinya cafe-cafe seperti saat ini, sisi kanan kiri jalan H. Ilyas adalah lahan sawah yang luas, namun sekitar 2016 sampai sekarang (2022) mulai banyak cafe-cafe yang dibangun sepanjang jalan H. Ilyas.
Tempat-tempat seperti ini cocok untuk mahasiswa. Selain harga menu makanan yang terjangkau, tempatnya juga nyaman untuk nongkrong atau acara keluarga. Desain yang bernuansa klasik menambah kenyamanan para pengunjung.Â
Selain itu setiap malam cafe-cafe tersebut juga menghadirkan live musik yang dapat meramaikan suasana cafe. Cafe-cafe tersebut diantaranya adalah Cafe Boy, Waroeng Sawah, Angkringan Kawan Lama, Javanica Cafe, Bana Rawa, Teras Angkringan BenKemebul, Oppa Jjang Korean Food & BBQ, Bento Kopi, Senyawa, dan Lotta Cafe.Â
Masing-masing dari cafe tersebut memiliki ciri khasnya seperti Oppa Jjang yang identik dengan makanan khas Korea yang dijual dengan harga terjangkau, Senyawa yang identik dengan kopinya, ada yang bentuk menunya seperti angkringan namun tempatnya berkonsep cafe. Cafe-cafe tersebut  menyajikan menu identitas mereka untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Pengunjung yang datang tidak hanya dari Salatiga saja, banyak dari Kabupaten Semarang bahkan Kota Semarang yang datang ke Salatiga hanya untuk mengunjungi cafe-cafe tersebut.Â
Biasanya mereka mengadakan rapat di sana atau sekedar refreshing, selain itu di cafe-cafe tersebut dapat digunakan untuk mengadakan acara ulang tahun, bahkan sampai pesta pernikahan pun pernah diadakan di sana. Selain itu 70% dari pengunjung yang datang adalah mahasiswa. Selain nongkrong, biasanya mereka mengerjakan tugas di sana.Â
Dengan fasilitas WiFi, tempat, dan makanan mahasiswa dapat memanfaatkan hal ini tentunya. Bagi mereka yang mendapat tugas kelompok pun bisa mengerjakan di cafe-cafe tersebut, daripada repot mengerjakan bersama di rumah lebih baik mengerjakan di cafe yang sudah ada fasilitas WiFi, makanan juga terjangkau, tempat juga nyaman.
Selain mahasiswa, banyak juga anak-anak sekolah yang mengerjakan tugas di cafe. Hal ini tentunya merupakan keuntungan bagi pemilik cafe, bagaimana cara mereka mengolah cafenya supaya semakin hari semakin banyak ramai pengunjung. Mereka juga harus terus mengikuti perkembangan zaman terlebih dalam bidang makanan dan desain.