Hal yang tak boleh diabaikan dalam diri pemimpin adalah kecerdasan emosional yang mampu melatih kebaikan, kebenaran, keindahan, dan belas kasih dalam hidup dalam kematangan sikap dan mental yang positif. Dia memiliki pola pikir memberikan hidup, sikap peduli bagi semua orang dan mengutamakan kepentingan orang lain diatas kepentingan mereka sendiri.
Meski disadari tidak ada manusia (pemimpin) yang sempurna, minimal karakter dasar seperti diuraikan diatas tergambar dalam pengalamannya memimpin, bisa dijadikan salah satu acuan dalam kita memilih pemimpin.
Kepercayaan yang diberikan oleh rakyat menjadi modal terpenting bagi pemimpin melayani. Pemimpin yang melayani menyadari sepenuhnya bahwa kekuasaan bukanlah yang utama, namun kerendahhatian dan senantiasa berfokus pada kebutuhan orang lain. Mari kita bijak dalam memilih pemimpin yang terbaik bagi negeri, landasi dengan kasih persaudaraan demi kebaikan bersama.
Tangerang, Januari 2024
Chen Siauw
Mahasiswa Pascasarjana Magister Ministri
STT Amanat Agung-Jakarta
Email: siauwchen15@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H