"Andai saja waktuku habis, aku mau ngomong sama tuhan" itu adalah kata yang terucap dari mulutku karena tidak ada lagi semangat dalam hidupku.
Orang tuaku sering meremehkan aku bukannya mendukungku mereka malah sebaliknya. Aku pernah jadi bahan becandaan oleh orang tuaku terkadang menghina fisikku bahkan hak positif yang aku lakukan.Tentu aku marah, siapa sih yang tidak marah atau emangnya ada orang yang selalu sabar jikalau dia terus menerus bahkan hampir setiap hari dihina. Namun mereka selalu berlindung dibalik kata Bercanda.
Apa sih yang mereka inginkan,apa tidak ada kerjaan lain selain mematahkan semangat anaknya.sempat berfikir untuk mengakhiri hidup karena tidak adanya sedikitpun semangat dalam diriku.Apakah itu jalan keluarnya tentu saja tidak. Aku mulai mengerti dan mengubah hinaan tersebut menjadi suatu pendorong untuk bangkit kembali tanpa sedikitpun dukungan dari orangtuaku.Tentu aku tidak sekuat itu. Pernah aku bertanya mengapa aku selalu dibuat jadi bahan lelucon orang tuaku.,kata mereka aku diginiin supaya termotivasi, tapi setelah berulang kali dihina malah rasanya pengen mati. Mungkin ada orang yang dihina jadi merasa tertantang, tetapi aku bukanlah pribadi yang termotivasi dengan hinaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H