Mohon tunggu...
chelsi febri
chelsi febri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

halo ! namaku chelsi. doain biar cepet lulus biar cepet naik hajiin ayah ibu yaaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Macet yang Berulang

8 Juni 2022   22:46 Diperbarui: 8 Juni 2022   22:55 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Situasi negara Indonesia saat ini sudah kembali seperti dulu. Sekarang aktivitas sudah menjadi hal yang biasa dilakukan. Sebelum pandemi , banyak sekali kegiatan yang tertunda dan dilakukan di rumah karena adanya Covid-19. Salah satu kegiatan yang dilakukan dirumah adalah pekerja kantoran, sekolah yang dilakukan secara daring dan lain-lain. Saya merupakan mahasiswa dari salah satu universitas di surabaya. Saya mengakui adanya kemacetan yang terjadi di surabaya. Saya mengatakan hal seperti itu karena saya mengalami dari pengalaman pribadi yaitu pulang pergi ke surabaya gresik hampir setiap hari. Banyak sekali kendaraan yang ada di jalan surabaya mulai dari bus, motor, angkutan umum, mobil dan becak. Setiap kali saya melewati jalan yang ada didekat pasar sering sekali terjadi kemacetan. Kemacetan tersebut disebabkan adanya lubang di jalan dan sempitnya jalan sedangkan dijalan tersebut banyak sekali pengguna jalan yang melewatinya. Hal tersebut seharusnya perlu adanya perbaikan baik dari jalan yang mulai ada lubang, konsumen pasar yang sering menutupi jalan bahkan ada yang tiba tiba berhenti di jalan. Selain keluhan yang saya ungkapkan, surabaya sendiri tidak selalu macet disaat saya mengambil waktu perjalanan yang relatif. Saat pagi banyak sekali orang pergi bekerja, sekolah dan orang beraktivitas. Jika kita berangkat pagi pasti kita akan terkena macet dan kecepatan transportasi yang kita kendarai akan berkurang. Sedangkan jika kita berangkat dengan jam waktu sore maka kemacetan juga akan terjadi karena bisa dikatakan orang mulai kecapekan dan mungkin ada yang bergegas untuk urusan yang penting. Namun di jalan hal tersebut tidak dihiraukan, seperti yang kita tahu setiap orang memiliki kepentingan masing-masing. Saya sendiri memiliki waktu tertentu yaitu memilih waktu yang orang jarang beraktivitas yaitu pada waktu siang. Sering dikatakan waktu siang adalah waktu yang sangat panas apalagi di kota surabaya , namun saat siang jarang sekali ada angkutan umum yang ada dijalan mungkin ada namun tidak lebih seperti waktu pagi.

"Begitu juga kondisi saat ini untuk level service di Kota Surabaya menunjukkan pada kategori C. Artinya, cukup bagus, padahal sebelum pandemi Kota Surabaya berada pada kategori D yang berarti relatif macet," kata Hera Widyawati di Surabaya, Sabtu (15/1/2022), dikutip dari Antara. Dapat kita lihat yang dikatakan oleh pakar laboratorium transportasi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) bahwasannya memang surabaya macet namun sudah ada penurunan kemacetan mungkin hal lain yang disebabkan oleh kemacetan tersebut juga banyak. Menurut saya kemacetan yang terjadi juga karena ego manusia atau pengguna jalan. Pengguna jalan seringkali tidak ingin mengalah satu sama lain, selain itu mereka merasa hanya mereka yang memiliki kesibukan. Bahkan pengguna jalan yang saya temui kebanyakan mobil yang lewat jalan yang dibilang sempit, mobil tersebut bahkan menghalangi jalan dan tidak ada ruang bagi pengguna sepeda motor. Bukan hanya mobil bahkan faktor lain yang membuat kemacetan adalah pengguna becak yang mengantarkan penumpangnya, seringkali becak tersebut menghalangi jalan dan memperlambat perjalanan. Maka dari itu, perlu adanya pembagian jalan yang mungkin dapat mengatasi kemacetan tersebut agar nantinya tidak ada yang merasa rugi atau bahkan terjadi kecelakaan jalan yang tidak diinginkan.

Kecelakaan yang terjadi juga sudah kita ketahui dimana-mana. faktor-faktor yang sering terjadi diberbagai kota karena banyak sekali pegguna yang kurang mengetahui adanya aturan lalu lintas. Aturan lalu lintas yang sering dilanggar yaitu banyak sekali pengguna jalan yang menerobos lampu merah bahkan mengambil jalur jalan yang bukan seharusnya pengguna jalan lewati. Seharusnya dalam hal ini pengguna jalan yang sudah memiliki SIM dapat mengurangi kemacetan dengan cara menaati peraturan. Ego yang timbul dalam diri pengguna seharusnya dapat diredam sesuai kondisi dijalan. Tak sedikit yang sudah mengalami kecelakaan jalan diberbagai kota. Salah satunya kecelakaan jalan yang terjadi di surabaya yaitu Seperti dilansir detikJatim, Minggu (5/6/2022), petugas Command Center 112 Surabaya Aprilia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (4/6) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Pengguna mobil melanggar lalu lintas sebab meminum minuman yang berakohol sehingga menyebabkan pengguna jalan mengemudi menggunakan kecepatan yang sangat cepat sehingga menyebabkan kecelakaan tabrak dengan pengguna motor.

Kecelakaan yang terjadi juga bisa disebabkan karena cuaca yang terjadi di beberapa kota. Salah satunya cuaca hujan yang menyebabkan jalan menjadi licin bahkan jalan yang berlubang juga tidak terlihat sehingga pengguna jalan sering menggunakan kecepatan rendah untuk menghindari adanya kecelakaan. Namun tidak banyak orang yang berhati-hati jika terjadi cuaca hujan terkadang ada orang yang cuek sekali dengan pengguna jalan lain, seringkali mereka menggunakan kecepatan yang tidak sesuai dengan kondisi. Bukan hanya terjadi dijalan kota namun juga terjadi dijalan yang sempit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan perjalanan yaitu perlu adanya penurunan ego saat situasi macet. Dalam diri sendiri harus menerapkan prinsip bahwasannya bukan hanya kita yang memiliki kepentingan pribadi orang lain juga memiliki kepentingan. Dengan begitu dalam mengendarai kita bisa menikmati jalan dan juga menghindari kecelakaan. Hal lain yang dapat kita lakukan dengan cara mengambil waktu yang tepat saat pergi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pengambilan waktu yang kita pilih dapat menghindarkan kita dari amarah yang seringkali muncul saat terjadi kemacetan. Dengan beberapa solusi yang kita terapkan tersebut secara tidak langsung kita menyelamatkan diri sendiri dan orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun