Perkenalkan saya Chelsia Ananda, saya salah satu mahasiswi yang berasal dari Universitas Tanjungpura. Saya akan berbagi pengalaman yang berkaitan dengan ekonomi. Saya akan menceritakan pengalaman saya berbelanja di pasar tradisional bersama ibu. Pasar merupakan pusat kegiatan ekonomi yang berperan penting dalam menjalankan roda perekonomian suatu wilayah. Melalui pengalaman berbelanja di pasar, kita dapat menyaksikan langsung bagaimana mekanisme ekonomi berjalan serta memahami berbagai aspek yang terkait dengan aktivitas perdagangan.Â
Saya bersama ibu saya berniat pergi ke pasar untuk membeli beberapa bahan dapur untuk kebutuhan selama seminggu, ibuku memang hanya ke pasar seminggu sekali makanya kalau ibuku belanja langsung banyak. Meskipun zaman sekarang bahan-bahan dapur dan sayuran bisa dipesan online dan tidak perlu turun langsung, tetapi masyarakat di sini juga masih banyak yang memilih untuk turun langsung ke pasar, Â karena kita bisa menawar dan sedikit menghemat uang. Selain itu kita sendiri bisa memilih langsung mana sayur ataupun ikan yang segar.
Saat memasuki pasar kami mulai mencari barang yang kami perlukan di dapur. Kami mulai mendatangi pedagang-pedagang yang ada di pasar tersebut. Pertama kami mendatangi pedagang sayuran, di situ terdapat berbagai macam sayuran-sayuran yang segar. Kami mulai membeli beberapa macam sayuran di pedagang pertama seperti bayam, kangkung, sawi, jagung, cabai, dan lain-lain. Tentunya kami membeli sayur tidak hanya di satu tempat tetapi ke tempat lainnya.
 Pelayanan dari pedagang-pedagang tersebut cukup memuaskan kami disambut dengan senyuman hangat dari ibu atau bapak yang menjual sayuran di sana. Tempatnya selalu ramai tidak pernah sepi pelanggan baik itu hari libur maupun hari biasa. Mungkin karena pelayanannya yang bagus dan ibu atau bapaknya juga berjualan dengan jujur dan bagian yang paling aku suka di saat disela-sela memilih sayur atau bahan lainnya terdapat candaan yang antara pedagang dan pembeli di pasar, tentu saja interaksi secara langsung itu tidak kita dapatkan kalau kita membeli secara online. Semua itu menciptakan atmosfer yang khas dan memberikan gambaran tentang kehidupan ekonomi yang hidup di pasar.
Kemudian kami pergi ke pedagang selanjutnya yaitu pedagang yang menjual berbagai macam rempah dapur. Di sana kami juga di sambut dengan sangat baik oleh pedagang tersebut, kelihatannya pedagang tersebut merupakan orang china ya itu terlihat dari mata dan wajahnya. Ibuku mulai memilih bawang putih dan bawang merah, merica dan kunyit, tidak hanya itu pedagang tersebut juga menjual telur asin dan ibuku membeli 3 biji. Nah di situ kita bisa melihat perbedaan harga karena satu telur asin harganya 4 ribu, dan kalau beli 3 jadinya 10 ribu, meskipun begitu pedagang tersebut tidak rugi karena hal itulah cara penjual untuk membuat pembeli senang dan sering membeli di sana dan tentu saja pembeli ikut diuntungkan.
Kemudian kami kembali menyusuri pasar tersebut, pasar yang penuh dengan keributan karena banyaknya pedagang dan pembeli yang berbicara baik itu dari pedagang yang mencoba menarik pelanggan dengan meneriakkan dagangan mereka maupun para pembeli yang mencoba menawar agar mendapatkan harga yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Terkadang mereka menawar harga yang tidak sebanding bahkan jauh dari kata wajar. Tetapi dalam hal tawar menawar, tentu saja penjual juga pintar dalam negosiasi agar menguntungkan kedua belah pihak. Pedagang di sini sangat cekatan, terlihat dari cara mereka melayani konsumen.
Setelah beberapa kali berputar kami menemui pedagang yang menjadi langganan ibuku . Alasan kenapa ibuku selalu berlangganan di tempat itu adalah karena pedagang tersebut menjual ikan yang segar. Abang-abang tersebut juga ramah pelayanan nya, setelah memilih-milih ikan apa yang ingin kami masak nanti, akhirnya kami memilih 4 ekor ikan duri ukuran sedang dan 1 ekor ikan bawal ukuran sedang. Ibuku membeli ikan duri karena ikan itu memiliki telur dan aku sangat menyukai telur ikan itu, sangat enak bagiku. Sebelum dipotong-potong ikannya ditimbang terlebih dahulu. Ibuku bertanya "berapa bang?", " Mmm lebih 2 ons saja, gapapa 25.000 aja kak " Kata abang tersebut. " Wah terima kasih ya bang", kata ibuku.Â
Pasar juga merupakan tempat yang menarik untuk mempelajari prinsip dasar penawaran dan permintaan. Ketika kita berjalan melalui lorong-lorong pasar, kita akan melihat bagaimana harga sebuah barang ditentukan oleh sejauh mana barang tersebut diminati oleh pembeli. Beberapa pedagang akan menawarkan harga yang bersaing untuk menarik perhatian konsumen, sedangkan yang lain mungkin memiliki harga yang lebih tinggi karena kualitas barang yang lebih baik. Dalam pengalaman berbelanja di pasar, kita dapat melihat sendiri bagaimana mekanisme pasar bekerja dan bagaimana harga suatu barang dapat berfluktuasi.Â