Oleh : Chelsea Tasya Shabila_221010503438_Manajemen_Ekonomi dan Bisnis_Universitas Pamulang
Dalam menjalankan bisnis, pengambilan keputusan finansial yang tepat sangatlah penting, terutama dalam hal pengadaan aset. Pilihan antara leasing atau membeli langsung menjadi pertimbangan krusial yang dapat mempengaruhi arus kas dan profitabilitas bisnis.
Di era bisnis yang dinamis ini, banyak pengusaha menghadapi dilema dalam memilih antara leasing atau pembelian langsung. Masalah utamanya adalah bagaimana mengoptimalkan penggunaan modal sambil tetap mempertahankan fleksibilitas operasional. Keterbatasan modal sering menjadi kendala dalam pembelian langsung, sementara biaya jangka panjang leasing bisa lebih tinggi.
Dari sisi teoritis, leasing menawarkan beberapa keuntungan seperti penghematan modal awal, kemudahan upgrade peralatan, dan manfaat pajak. Pembayaran lease juga bisa dimasukkan sebagai biaya operasional. Sementara pembelian langsung memberikan kepemilikan penuh, nilai aset yang bisa dijaminkan, dan potensi penghematan jangka panjang. Namun, ini membutuhkan modal besar di awal dan tanggung jawab perawatan sepenuhnya.
Kesimpulannya, tidak ada solusi one-size-fits-all dalam pilihan antara leasing dan membeli. Keputusan harus didasarkan pada beberapa faktor: kondisi keuangan perusahaan, jenis aset yang dibutuhkan, proyeksi penggunaan, dan strategi bisnis jangka panjang. Untuk aset teknologi yang cepat usang, leasing mungkin lebih menguntungkan. Sementara untuk aset jangka panjang seperti properti, pembelian langsung bisa menjadi investasi yang lebih bijak. Yang terpenting adalah melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H